Toko Merah Disulap Jadi Kafe, Upaya Berdayakan Cagar Budaya

Weka Kanaka - detikTravel
Kamis, 09 Nov 2023 11:09 WIB
Bangunan di Toko Merah disulap menjadi kafe bernama RODE Winkel. (Weka Kanaka/detikcom)
Jakarta -

Bangunan ikonik di Kota Tua, Toko Merah disulap menjadi sebuah kafe. Itu sebagai upaya pelestarian bangunan cagar budaya.

Kafe tersebut adalah RODE Winkel dan baru dibuka pada 1 November 2023. Kini, Toko Merah bukan hanya menjadi spot foto mereka yang lewat, tetapi bisa menjadi tempat ngadem dan nongkrong baru di Kota Tua, Jakarta Barat.

Toko Merah ditetapkan sebagai cagar budaya pada 1993 dan dimiliki oleh PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) pada 19 Juni 2003. Dirangkum berbagai sumber, sejak PPI berpindah kantor ke Jalan Abdul Muis Jakarta Pusat, bangunan Toko Merah kosong. Sempat muncul kafe, tetapi kemudian kosong lagi cukup lama.

General Manager RODE Winkel Andreas Rizky menyebut berdirinya kafe tersebut sekaligus upaya memanfaatkan dan mengelola bangunan Cagar Budaya yang tak terpakai.

"Tujuannya ya sebenarnya supaya melestarikan bangunannya ya, karena kalau dibiarkan saja tidak ada perawatan, tidak ada kegiatan atau tidak dipakai untuk kegiatan pastikan bangunan itu tidak terurus lah akhirnya terbengkalai dan rusak akhirnya," kata Andreas kepada detikTravel di lokasi, Selasa (7/11/2023).

Untuk saat ini, ruangan yang dioperasikan di Toko Merah hanyalah bagian depan. Persiapan pembukaan kafe itu memakanw aktu selama satu tahun. Prosedur terlama ada pada perijinan.

"Kurang lebih satu tahun perizinan. Kemarin kita mengikuti konsultasi dan ada juga melalui persidangan-persidangan juga dengan TSP namanya, Tim Sidang Pemugaran dari Dinas Cagar Budaya," kata dia.

Ada kafe di Toko Merah, Kota Tua Jakarta. (Weka Kanaka/detikcom)

Tempat ini dibangun pertama kali oleh Gustaff Willem Baon van Imhoff di tahun 1730 atau kini berumur nyaris tiga abad. Berdasarkan umurnya yang sudah sangat tua, Rizky menyebut bahwa bangunan ini telah mengalami beberapa kerusakan. Sehingga pihaknya juga turut berperan dalam melakukan perbaikan atas bangunan ini.

"Lebih banyaknya ke treatment untuk konservasi bangunannya ya, jadi banyak area atau mungkin banyak perbaikan yang memang kita harus berkoordinasi dengan ahlinya karena tidak sembarangan untuk kita boleh jalankan untuk perbaikan itu," katanya.

"Kalau pembaruan nggak sih, cuman penambahan di area bar saja, tapi di area lain itu semua kita kembalikan dengan kondisi keadaan sebelumnya. Karena bangunan ini itu juga rusak ya sebelum kami pakai atau kita masuk ke sini, itu beberapa bagian ada yang rusak, ada yang bocor, jadi kami harus melakukan perbaikan dan persyaratannya memang harus mengembalikan dengan ke bentuk semula," dia menambahkan.



Simak Video "Racikan Ceremonial Matcha dari Kyoto di Kafe Teduh Jakarta"

(wkn/fem)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork