Yogyakarta geger setelah jaringan narkoba dengan modus keripik pisang dan happy water terbongkar. Amankah berwisata ke Yogykarta?
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih terkejut dengan bisnis narkoba di wilayahnya. Dia mengapresiasi kerja kepolisian yang berhasil membongkar industri narkoba keripik pisang di Baturetno, Kapanewon Banguntapan, Bantul itu. Dia pun berharap Bantul steril dari bisnis maupun peredaran narkoba.
"Terus terang kita semuanya kaget karena demikian rapinya. Alhamdulillah aparat kepolisian kita sangat cermat dan mampu menemukan tempat produksi narkoba keripik pisang," kata Abdul Halim seperti dikutip detikJogja dari video yang diunggah di akun Instagram Pemkab Bantul, Kamis (9/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasus bisnis narkotika dengan modus keripik pisang dan happy water ini dibongkar Bareskrim Polri bersama Polda DIY. Kasus ini berawal dari kecurigaan polisi dengan harga keripik pisang dengan harga tinggi di media sosial.
"Di situ dicantumkan kok keripik pisang kok harganya tinggi kan tidak masuk akal. Sehingga kita curiga dan dilakukan tracing, pemantauan terkait penjualan tersebut," kata Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada kepada wartawan di Baturetno, Banguntapan, Bantul, Jumat (3/11).
Polisi kemudian melakukan penyelidikan dan menemukan industri keripik pisang narkoba itu. Pelaku ditangkap, mulai dari pemilik akun, pemilik rekening dan juga penjual.
Dari penangkapan itu didapatkan 426 bungkus keripik pisang berbagai ukuran dan 2.022 botol happy water. Mereka lantas menelusuri pembuatnya dan berhasil melakukan penangkapan di Magelang dan Bantul.
"Selanjutnya kita tangkap dua orang di Kaliangking, Magelang, keduanya produsen keripik pisang. Kemudian kita tangkap dua orang lagi di Potorono yang memproduksi happy water dan keripik pisang dan satu orang kita tangkap di Banguntapan ini," ujarnya.
Munculnya keripik pisang narkoba itu menjadi kewaspadaan Jogja terkait pariwisata. Sebelumnya, saat aksi klitih marak di Jogja. Faktor keamanan wisatawan dan pelaku pariwisata lain merupakan faktor utama di sebuah destinasi wisata.
Keamanan di Yogyakarta menjadi sorotan saat klitih merajalela. Bahkan, saat muncul sebuah baliho iklan 'wisata aman Kota Solo' yang dipasang di Yogyakarta bikin geger di media sosial. Saat itu, warganet heboh dan menghubungkannya dengan klithih yang marak di Yogyakarta.
Foto baliho tersebut diunggah oleh akun Twitter @sinemasisifus pada 31 Desember 2021. Tertulis pula keterangan 'Jogja: darurat klitih, jogja tidak aman. Solo: pasang baliho di Jogja.'
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sempat mengomentari cuitan tersebut. "Pro gamer move," demikian tulis Gibran dalam cuitannya.
Gibran mengatakan baliho tidak dipasang karena adanya klithih di Yogyakarta. Namun dia memastikan Kota Solo memang aman.
"Memang aman kok. Bukan karena ada klithih terus aku masang," kata Gibran saat itu.
Menurutnya, pemasangan baliho tersebut berkaitan dengan kelanjutan kerja sama Solo dengan Yogyakarta, terutama dalam hal wisata. Salah satu yang dipromosikan ialah Kota Solo yang aman, terutama terkait COVID-19.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!