Seorang nenek berusia 90 tahun tidak menyangka harus kembali mengungsi akibat serangan Israel di wilayah Gaza utara. Dia penyintas peristiwa Nakba 1948.
Dalam video yang diposting Aljazeera, ditunjukkan seorang perempuan renta berjalan kaki dan dituntun oleh pria dan wanita yang berusia lebih muda. Mereka berjalan bersama ribuan warga Palestina ke Gaza selatan, ke arah perbatasan Mesir, yang berjarak sekitar 5 km.
Dalam keterangan video itu dituliskan nenek itu adalah sosok yang berhasil selamat dalam peristiwa Nakba pada 1948. Ketika itu, dia masih berusia 15 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip DW, Nakba berasal dari kata al-Nakba dan berarti malapetaka. Peristiwa itu mengacu kepada warga Palestina yang kehilangan tanah air selama dan setelah perang Arab-Israel 1948. Istilah Hari Nakba dicetuskan pada 1998 oleh pimpinan Palestina saat itu, Yasser Arafat.
PerangHamas dan Israel kali ini juga disebut-sebut sebagai Nakba kedua. Warga Palestina di Tepi Barat terusir dari rumah mereka akibat agresi Israel yang kian parah di wilayah tersebut. Banyak pihak yang menyebut serangan itu sebagai genosida dan telah menewaskan lebih dari 10 ribu orang.
Rumah sakit, tempat penampungan, kamp pengungsi bahkan menjadi sasaran serangan udara Israel. Menurut keterangan Bulan Sabit Merah Palestina, rumah sakit di Gaza malah dengan sengaja menjadi target penyerangan.
Selain nenek tersebut, dalam video itu juga diungkap warga sipil lainnya, perempuan, anak-anak, tua dan muda, menuju Gaza wilayah selatan.
"Dia baru lahir pukul 06.30 hari ini dan pukul 09.00, dia dan ibunya yang belum beristirahat harus berjalan meninggalkan Gaza," ujar salah satu warga bernama Umm Hussein, salah satu warga berjalan dalam rombongan tersebut.
Dia mengatakan perjalanan untuk mencari tempat aman. Perjalanan itu amat menyiksa karena tidak ada jaminan tempat yang dituju akan lebih aman.
Militer Israel melaporkan sebanyak 100 ribu orang telah berpindah ke selatan dalam dua hari. Aktivis hak asasi manusia Israel Ofer Neiman mengatakan pemindahan paksa warga Palestina dari utara ke selatan Jalur Gaza oleh tentara Israel adalah langkah pertama pembersihan etnis.
"Kami juga melihat bahwa bagian selatan Gaza tidak aman bagi warga Palestina. Kami juga menyaksikan serangan dan pemboman tentara Israel terhadap warga Palestina di sana," ujarnya.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum