Kota Hantu di Inggris, Ditinggalkan Penduduk dan Tanahnya Makin Menghilang

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kota Hantu di Inggris, Ditinggalkan Penduduk dan Tanahnya Makin Menghilang

Weka Kanaka - detikTravel
Senin, 13 Nov 2023 16:07 WIB
Hampton Inn di Hampton-on-Sea, Inggris.
Bangunan di Hampton-on-Sea. (commons.wikimedia.org)
Herne Bay -

Inggris memiliki sebuah daerah yang disebut sebagai 'kota hantu'. Kawasan itu ditinggalkan penduduk dan sebagian daerahnya tiba-tiba hilang.

Kota hantu itu berada di antara Whitstable dan Herne Bay, bernama Hampton-on-Sea. Kawasan itu dulu merupakan rumah bagi komunitas yang berkembang.

Melansir Mirror, Senin (13/11/2023) tempat itu direncanakan menjadi resor tepi pantai. Tetapi, sebagian dari daerah tersebut seketika menghilang ke kedalaman laut pada suatu malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kisah desa itu dimulai pada musim panas pada 1864 ketika perusahaan penangkap tiram memilih dusun ini sebagai tempat yang sempurna untuk membangun bisnis. Perusahaan Perikanan Tiram Herne Bay, Hampton, and Reculver membangun dermaga sepanjang 300 meter untuk tempat berlabuh kapal-kapal perusahaan dan 12 rumah bertingkat untuk para staf.

Namun, setelah 20 tahun berdiri, perusahaan tiram tersebut berhenti beroperasi dan membiarkan lahannya kosong. Walau begitu, itu bukanlah akhir dari Hampton-on-Sea. Malah, muncul rencana menjadikan tempat itu sebagai sebuah resor.

ADVERTISEMENT

Thomas Kyffin Freeman, pengusaha dan pemilik koran lokal The Herne Bay Argus, ingin mengubahnya menjadi resor tepi pantai dengan fasilitas olahraga yang komplet. Mulai dari lapangan tenis, lapangan golf mini, serta ada tempat rekreasi.

Namun, impian itu gagal terwujud. Dia meninggal karena stroke pada 1880.

Wali Kota Southend, Frederick Francis Ramuz, mencoba meneruskan impian Freeman itu, namun pulau tersebut semakin tergerus oleh air laut.

Kondisi itu cukup mengkhawatirkan karena garis pantai di Kent utara rentan erosi. Area itu terdiri dari tanah liat lunak yang secara alami dapat terkikis oleh air laut dari waktu ke waktu. Bahkan, antara 1865 hingga 1958, garis pantai di lokasi tersebut surut hingga 175 meter.

Peristiwa yang diperkirakan sebagai penyebab hilangnya area itu adalah Badai Besar 1897. Saat itu, ombak besar merusak properti di Hernecliffe Gardens dan membuat laut semakin menggerus pulau. Beruntungnya, penduduk telah mempersiapkan diri sebelum kejadian dan tidak ada korban jiwa saat itu.

Kemudian, pada 1903, Edmund Reid pindah ke sebuah properti di ujung Eddington Gardens yang menghadap ke tanah. Dia dikenal karena karyanya dalam kasus Jack the Ripper dan memiliki reputasi sebagai seorang yang eksentrik.

Di tamannya, terdapat bola meriam yang ditemukan, sebuah tiang dari ujung dermaga tua, dan tiang bendera dengan bendera serikat pekerja. Dia memperjuangkan nasib penduduk Hampton-on-Sea dan menjadi pemimpin tidak resmi mereka. Dia juga mendirikan Hotel Hampton on Sea dari sebuah gudang di luar rumahnya yang menjual limun dan kartu pos yang menggambarkan pemukiman yang perlahan-lahan tenggelam ke laut.

Adapun, deretan rumah yang dikenal sebagai Hernecliffe Gardens menghilang antara 1909 dan 1911. Karena fondasinya tidak dapat dipertahankan, dewan memutuskan untuk menghancurkan bangunan-bangunan tersebut.

Eddington Gardens, yang berada lebih jauh dari laut, bertahan lebih lama hingga akhirnya dihancurkan, dan tidak menyisakan apa pun kecuali Hampton Inn dan sisa-sisa dermaga. Pub ini dibuka untuk bisnis dan menawarkan pemandangan lautan lepas dari tiga sisi.




(wkn/fem)

Hide Ads