Polisi-polisi terpilih dari China pernah bertugas di Italia. Mereka melindungi pariwisata lokal yang terdampak mafia dan geng karena mengusik turis China.
DW melaporkan pada 2016, surat kabar harian Corriere della Sera memuat agar imigran China yang menyaksikan kejahatan untuk melaporkannya kepada pihak berwenang. Pemerintah tidak ingin warga Tionghoa di Italia menyimpan masalah tersebut di dalam komunitas mereka.
Bagi pemerintah Italia pertaruhannya cukup besar kala itu. Turis China sedang senang-senangnya berlibur ke luar negeri dan menjadi potensi pasar menjanjikan bagi Italia yang bertumpu kepada wisata. Jika keamanan membuat takut turis China, peluang cuan bisa melayang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Geng-geng China dan sindikat mafia Italia dicurigai bekerja sama dalam sweatshop ilegal serta pembuatan dan distribusi barang-barang palsu. Terutama di selatan Italia, di sanalah kejahatan terorganisir berkembang secara tradisional.
Meskipun tidak secara khusus disebut sindikat, Kepala Nasional Alessandro Pansa mengumumkan proyek ini sebagai bagian dari kebijakan baru. Mereka menyebutnya sebagai polisi berdasar kedekatan.
Polisi dari China dianggap dekat dengan kebutuhan warga. Mereka juga sebagai lawan dari taktik intimidasi.
Dia juga mengisyaratkan kerja sama lebih lanjut antara polisi di kedua negara, dengan mengatakan bahwa dia berharap proyek ini akan membuka pintu bagi pembagian sumber daya yang akan membantu kedua pemerintah memerangi organisasi kriminal dengan lebih baik.
"Mungkin polisi kami akan berada di China pada bulan Oktober dan November, di Beijing dan/atau Shanghai," kata Scali, dari kepolisian negara bagian Roma, kepada DW.
Program itu tidak mulus. Saat diumumkan, muncul kontroversi, seperti kekhawatiran muncul gangguan terhadap kedaulatan nasional atau kekhawatiran atas pelanggaran hak asasi manusia di dalam negeri China. Tetapi, warga Italia yang kontra dilaporkan hanya ada sedikit.
"Proyek ini telah diterima dengan antusiasme yang tinggi oleh masyarakat dan para turis China sejak awal," kata Scali.
Ilaria Lanzoni, seorang warga negara Italia yang baru saja pindah ke Roma dan bekerja di sebuah LSM, juga memiliki kesan positif terhadap program ini.
"Pariwisata internasional adalah sumber daya penting bagi negara kami, dan saya pikir Italia menunjukkan bahwa mereka ingin bekerja lebih keras untuk membuat turis China merasa aman dan diterima," katanya.
"Ditambah lagi, Italia selalu meyakinkan untuk dapat berbicara dalam bahasa Anda sendiri ketika Anda berada jauh dari rumah, terutama ketika Anda tersesat atau dalam masalah!" dia menambahkan.
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!