Mengenal Sejarah Stasiun Tuntang, Stasiun Lawas Lokasi Syuting Gadis Kretek

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Mengenal Sejarah Stasiun Tuntang, Stasiun Lawas Lokasi Syuting Gadis Kretek

Ulva Nur Azizah - detikTravel
Selasa, 14 Nov 2023 19:35 WIB
Stasiun Tuntang, lokasi syuting serial Gadis Kretek
Potret Stasiun Tuntang, Kabupaten Semarang, salah satu lokasi syuting serial Gadis Kretek. (dok. heritage.kai.id)
Kabupaten Semarang -

Gadis Kretek menjadi pembicaraan setelah tayang di Netflix. Film ini mengambil banyak latar tempat bersejarah di Indonesia, Stasiun Tuntang salah satunya.

Gadis Kretek adalah salah satu serial Netflix hasil adaptasi novel karya Ratih Kumala dengan judul yang sama. Cerita di dalam serial dan novel ini mengambil latar waktu antara masa sebelum kemerdekaan hingga 1960-an.

Oleh karena itu, tim produksi mengambil latar tempat yang sesuai dengan suasana di medio tersebut. Salah satu lokasi syuting yang dipilih adalah Stasiun Tuntang yang terletak di perbatasan antara Kabupaten Semarang dan Kota Salatiga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Stasiun Tuntang punya desain dan arsitektur khas Belanda karena tak banyak dipugar setelah masa kemerdekaan. Sekarang pun statusnya non aktif dan menjadi cagar budaya. Penasaran dengan Stasiun Tuntang? Yuk, simak pembahasan lengkapnya berikut ini!

Stasiun Tuntang di Masa Lalu

Dikutip dari laman Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah, Stasiun Tuntang menghubungkan wilayah Ambarawa-Tuntang-Bringin-Kedungjati.

ADVERTISEMENT

Meski berstatus sebagai stasiun kecil, perannya sangat penting untuk mengangkut hasil perkebunan. Produk perkebunan seperti karet, gula, coklat, dan kopi dikirimkan melalui stasiun ini menuju Ambarawa.

Stasiun Tuntang mulai beroperasi pada tanggal 21 Mei 1873, bersamaan dengan pembukaan jalur Kedungjati-Ambarawa. Namun, bangunan yang dapat kita lihat sekarang baru dibangun pada tahun 1905 ketika Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij memulai pembangunan stasiun-stasiun baru.

Desain arsitektur Stasiun Tuntang mirip dengan Stasiun Bringin yang juga terletak di jalur Kedungjati-Ambarawa. Keduanya memiliki gaya arsitektur yang disebut "Chalet NIS".

Pada tahun 1917, Kota Salatiga ditetapkan sebagai stadsgemeente yang dihuni oleh banyak warga Belanda. Karena Salatiga tidak dilalui oleh jalur kereta api, Stasiun Tuntang menjadi stasiun pelayanan utama bagi kota tersebut.

Untuk menghubungkan Kota Salatiga dengan Stasiun Tuntang, NIS mengoperasikan layanan bus yang kemudian diambil alih oleh perusahaan swasta ESTO (Eerste Salatigasche Transport Onderneming) pada tahun 1921, yang didirikan oleh Kwa Tjwan Ing.

Perkembangan Stasiun Tuntang Setelah Kemerdekaan

Berdasarkan informasi yang dikutip dari laman resmi KAI, Stasiun Tuntang berada pada ketinggian sekitar Β±464 m dan masuk Daerah Operasi IV Semarang. Saat ini juga menjadi bagian dari kawasan Museum Ambarawa.

Setelah penutupan jalur yang menghubungkan Yogyakarta dan Kedungjati pada 1 Juni 1970, stasiun ini diubah menjadi museum. Awalnya Stasiun Tuntang melayani kereta wisata Ambarawa-Tuntang. Namun layanan ini tidak berlangsung lama karena adanya kerusakan pada rel.

Sebelumnya, jalur ini sempat tidak aktif setelah layanan kereta wisata ke Tuntang dihentikan. Jalur tersebut dibuka kembali pada tahun 2002 setelah direnovasi. Pada awalnya, stasiun hanya melayani lori Ambarawa-Tuntang, tetapi pada 2009 dimulai renovasi dan stasiun kembali melayani kereta uap wisata.

Stasiun Tuntang saat ini memiliki dua jalur kereta api dan satu jalur kereta api baru yang sedang dalam pembangunan di sebelah gudang. Terdapat juga dipo lokomotif yang baru dibangun di sebelah timur Stasiun Tuntang, yang direncanakan untuk menyimpan beberapa lokomotif diesel.

Rencananya, Stasiun Tuntang dijadikan museum lokomotif diesel.

__________________

Baca artikel selengkapnya di detikJateng




(wkn/fem)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Wisata Gadis Kretek
Wisata Gadis Kretek
19 Konten
Tempat-tempat syuting serial Netflix Gadis Kretek menjadi buruan wisatawan. Lokasi syuting tersebar di sejumlah kota, toko oleh-oleh, pasar, candi, stasiun kereta api, hingga museum.
Artikel Selanjutnya
Hide Ads