Kondisi rusa-rusa yang hidup di Taman Wisata Alam (TWA) Cagar Alam Pangandaran cukup memprihatinkan. Mereka makan sampah. Berikut fakta-faktanya:
Kawanan rusa di TWA Pangandaran ditemukan keluar kawasan untuk mencari makan. Mereka bahkan terlihat memakan sampah di sekitar pantai Pangandaran.
Berikut fakta-fakta mengenai rusa Pangandaran makan sampah:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Hidup di TWA Cagar Alam Pangandaran
Sekawanan rusa yang memakan sampah di kawasan Pantai Pangandaran merupakan rusa yang berasal dari Taman Wisata Alam (TWA) Cagar Alam (CA) Pangandaran.
Rusa itu keluar kawasan TWA CA Pangandaran dan mereka berkeliaran di sekitar pantai Pangandaran dan memakan sisa makanan dan sampah yang dibuang pengunjung.
2. Sudah Jadi Kebiasaan Si Rusa
Kepala Resor BKSDA Pangandaran Kusnadi mengatakan, penyebab rusa di TWA Cagar Alam kerap keluar kawasan untuk mencari makan.
"Penyebab rusa sering makan di luar kawasan, karena saat rusa berada di luar TWA diberi makan manusia. Sehingga ketergantungan, ketika mencari makan lagi tidak lagi dalam kawasan, tetapi mencari keluar cagar alam," kata Kusnadi kepada detikJabar, Selasa (14/11/2023).
Menurutnya, karena kondisi tersebut, rusa mencari makan di tempat sampah sekitar pantai Pangandaran. "Jika sampah-sampah tersebut belum diangkut, rusa pasti mencari makan di lokasi tersebut. Bahkan sisa makanan botram seringkali sengaja dikasihkan rusa," ucapnya.
3. Rusa-rusa Sengaja Diberi Makan Manusia
Kusnadi berujar, memberi makan kepada rusa yang ada di TWA CA Pangandaran dilarang dan pihaknya pun sudah memberikan imbauan. Namun, Kusnadi menyebut, banyak yang sengaja memberikan makan di luar kawasan.
Selain itu, tingkat kunjungan ke cagar alam sejatinya bukanlah faktor yang menyebabkan rusa keluar kawasan TWA. Namun, perilaku yang tak bertanggung jawab, seperti membuang sampah di depan rumah dan lainnya menjadi penyababnya.
Pihaknya berharap warga di sekitar TWA menyediakan tempat sampah khusus, sehingga tidak bisa dijangkau oleh rusa-rusa.
4. BKSDA Imbau Warga Tak Buang Sampah
Kusnadi menuturkan, BKSDA sudah berkoordinasi dengan masyarakat agar tak membuang sampah sembarangan, atau dengan menyimpan sementara sampah rumah tangga di area dalam pagar rumah.
Untuk mengurangi rusa yang memakan sampah, BKSDA pun melakukan patroli rutin untuk mengantisipasi rusa yang keluar kawasan TWA.
"Karena rusa yang keluar tidak hanya di pantai, tetapi ke pemukiman warga, bahkan jaraknya jauh," tutur dia.
Dia mengimbau kepada warga jika menemukan rusa keluar kawasan terutama ke pemukiman untuk segera melapor kepada petugas TWA CA Pangandaran.
5. Pagar Pembatas Cagar Alam Pangandaran Jebol
Selain itu, Kusnadi mengatakan, masalah lainnya adalah jebolnya pagar pembatas di TWA CA Pangandaran dan beberapa pagar pembatas dari bambu antara TWA dan pantai pun telah lapuk.
"Ya kami juga sudah upaya melakukan patroli supaya menggiring rusa yang keluar kawasan, sehingga tidak terlalu banyak yang keluar," ucapnya.
------
Artikel ini telah naik di detikJabar.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan