Kawanan paus pembunuh belakangan ramai menyerang kapal-kapal seperti di lepas pantai Spanyol dan Portugal. Beberapa pelaut mencari cara untuk menghindari serangan tersebut, salah satunya dengan menyetel musik metal.
Melansir New York Post, Selasa (21/11/2023), dugaan cara menangkal paus dengan musik metal baru-baru ini muncul di grup Facebook 'Orca Attack Reports'. Grup tersebut bertujuan untuk melaporkan kejadian serangan yang dilakukan oleh para paus terhadap manusia.
Serangan paus pembunuh terhadap kapal telah didokumentasikan sejak tahun 2020. Seiring berjalannya waktu, serangan terhadap kapal telah meningkat baik dalam frekuensi ataupun keganasannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Insiden terbaru terjadi pada Selasa (31/10), dilaporkan sekawanan paus pembunuh secara brutal menenggelamkan kapal pesiar Polandia di lepas pantai Maroko. Serangan oleh paus tersebut terjadi selama 45 menit.
Seperti para pemburu hiu pada film 'Jaws', para pelaut yang terkepung akhirnya mencari cara-cara yang tidak biasa untuk mencegah hewan itu merusak dan menenggelamkan perahu. Para pelaut itu membagikan kepada hampir 60 ribu pengikut di grup tersebut.
Taktik pertahanan ini mencakup segala hal, mulai dari menggunakan klakson dan menaruh pasir di dalam air, hingga mendorong hidung orca dengan kemudi kapal, demikian laporan CBS.
"Gerakan apa pun yang membuat mereka tidak nyaman akan membuat mereka jera," kata salah satu pengirim postingan.
"Saya hanya menggoyangkan kemudi dengan cukup keras sehingga mereka tidak mau menaruh hidung mereka di sana. Berhasil seketika dan mereka cepat bosan!," lanjutnya.
Selain itu, diungkapkan pula cara pengusiran yang unik dan tak biasa. Anggota grup membagikan cerita mereka ketika menangkis paus orca saat berlayar dari Malaga ke Kepulauan Canary di Spanyol. Disebutkan bahwa paus orca dapat diusir juga dengan lagu dari genre metal.
Baca juga: 5 Fakta Baru Paus Pembunuh yang Bikin Heboh |
"Ketika kami melakukan interaksi tahun lalu, saya cukup yakin bahwa mengguncang lambung kapal dengan memainkan thrash metal Eropa Timur dengan volume penuh (subgenre heavy metal), adalah pengubah permainan," kenang salah satu responden dalam komentarnya.
"Kami juga pergi ke belakang. Mereka melakukan tiga kali pendekatan dan pergi setelah 5 (menit) tanpa melakukan kerusakan ... yang merupakan 2 atau 3 menit dari musik. Semoga berhasil," tulis pengguna.
Kejadian tersebut sangat lah unik, sekaligus membuat banyak orang berpendapat bahwa paus orca ternyata tidak menyukai lagu dari genre heavy metal. Namun begitu, berlayar di lautan lepas sambil menyetel lagu metal kendati menimbulkan keseruan tersendiri, tetapi tidak selalu berhasil mengusir orca.
Dalam sebuah wawancara dengan New York Times, Pelaut Florian Rutsch menceritakan sebuah pertemuan dengan orca yang naas pada bulan November. Ia juga mencoba menyetel daftar putar Spotify berjudul "Metal for Orcas" melalui pengeras suara bawah air.
Upaya berlebihan sensorik bawah air ini justru menjadi bumerang. Paus orca justru menyerang kemudi kapalnya, dan setelah itu kru kapal harus diselamatkan oleh pihak berwenang Spanyol.
Namun, hingga kini para ilmuwan masih jauh untuk menyimpulkan mengapa paus orca yang memakan ikan dan mamalia laut belakangan gemar menyerang kapal. Beberapa pihak berspekulasi bahwa ini mungkin serangan balas dendam yang dipicu oleh kemungkinan seekor induk paus orca ditabrak oleh kapal.
Yang paling menakutkan adalah perilaku ini tampaknya diturunkan dari generasi ke generasi. Mungkin ini mengindikasikan bahwa, seperti halnya manusia, spesies ini memiliki kecenderungan untuk membalas dendam.
Meskipun beberapa ilmuwan mendalilkan bahwa perilaku orca lebih bersifat main-main, mirip dengan paus pembunuh di Pasifik Barat Laut yang terlihat mengenakan salmon di kepala mereka.
(wkn/wsw)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan