Maskapai Qantas diduga sengaja membatalkan ribuan penerbangan demi keuntungan finansial perusahaan. Penumpang yang menanggung kerugian.
Dilansir dari ABC News, Rabu (22/11/2023) demi keuntungan itu, pada Agustus, Komisi Persaingan & Konsumen Australia (ACCC) menuduh Qantas sengaja membatalkan 15.000 penerbangan.
Tuduhan itu dikabarkan dibawa ke Pengadilan Federal Australia. Menurut ACCC, Qantas membatalkan penerbangan antara Mei dan Juni 2022. Qantas mengatakan pembatalan dilakukan karena alasan yang berada dalam kendali mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tuduhan serupa bukan pertama kali ditujukan ke Qantas. Maskapai itu juga dituduh menyalahgunakan slot bandara atau slot hoarding.
Slot hoarding (penimbunan slot) adalah taktik yang digunakan maskapai penerbangan besar untuk secara sengaja memesan dan kemudian membatalkan penerbangan untuk mencegah persaingan di bandara.
Beberapa hari sebelum tuduhan ACCC, Manajer Umum Eksekutif Penerbangan Sydney Airport Corporation, Robert Wood, mengatakan pada Komite Tetap Ekonomi bahwa dia yakin maskapai-maskapai besar secara taktis membatalkan penerbangan.
Sementara itu pada bulan Juli, CEO Bandara Sydney Geoff Culbert mengatakan maskapai penerbangan besar sengaja mengurangi penerbangan melalui rute domestik utama dan harus melepaskan slot waktu bandara mereka.
Awal bulan ini, dia mengajukan permohonan kepada pemerintah federal untuk bisa melakukan berbagai langkah untuk mencegah penyalahgunaan slot oleh maskapai penerbangan.
Tuduhan baru-baru ini telah mengedepankan masalah penimbunan slot, tetapi masih belum jelas bagaimana masalah rumit ini dapat diselesaikan.
Apa itu slot bandara?
Slot bandara adalah waktu yang dialokasikan agar suatu maskapai penerbangan dapat mendarat atau lepas landas di bandara tertentu.
Konsep slot, yang diperkenalkan pada tahun 1970-an oleh International Air Traffic Association (IATA), dirancang untuk membantu bandara mengendalikan lalu lintas penerbangan sepanjang tahun, dengan mengalokasikan sejumlah slot per hari kepada perusahaan.
Hanya bandara Level 3, atau bandara dengan jumlah permintaan tertinggi, yang memerlukan sistem manajemen ini. Itu berarti sekitar 200 bandara tersibuk di dunia, termasuk JFK di New York, Heathrow di London, dan Kingsford Smith di Sydney.
Namun permintaan untuk slot bandara Level 3 mungkin tinggi, khususnya pada jam-jam sibuk. Menurut IATA, sekitar setengah dari seluruh penumpang maskapai penerbangan berangkat dari bandara Level 3.
Financial Times melaporkan bahwa pada tahun 2016 Oman Airways membeli slot Heathrow Kenya Airlines seharga USD 75 juta. Pada tahun 2020, slot Heathrow Air New Zealand terjual seharga NZD 42 juta.
Menurut pembuat situs maskapai penerbangan Cranky Flier, Brett Snyder, sistem slot memiliki pengaruh yang sangat besar karena bandara dengan permintaan tertinggi adalah bandara yang slotnya dikontrol.
"Jika (sebuah maskapai penerbangan) tidak bisa terbang ke Heathrow, maka hal itu akan sangat mengganggu kemampuan mereka dalam menghasilkan permintaan," kata Snyder.
Dalam sistem slot bandara, dikenal klausul grandfather rights. Grandfather rights ini memungkinkan maskapai penerbangan untuk mempertahankan jumlah slot mereka selama enam bulan berikutnya jika mereka telah beroperasi sebanyak 80 persen dari jadwal mereka.
Grandfather rights ini dimaksudkan untuk menjaga stabilitas. Namun Amedeo Odoni, seorang profesor emeritus di MIT yang meneliti bandara dan pengendalian lalu lintas udara, mengatakan klausul ini secara tidak sengaja dapat menguntungkan maskapai penerbangan yang lebih tua, dan itu adalah sebuah masalah.
Kombinasi nilai slot dan distribusi slot ini telah menyebabkan penimbunan slot, dimana maskapai penerbangan secara taktis memblokir maskapai lain untuk mengambil slot yang tidak terisi.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara sengaja menjadwalkan penerbangan melebihi kapasitasnya, dan kemudian membatalkan kelebihan penerbangan tersebut, sehingga menghalangi persaingan dari bandara dengan lalu lintas tinggi.
"Ide dari penimbunan slot adalah Anda menjadwalkan lebih dari yang Anda perkirakan akan terbang; Anda bahkan mungkin menjadwalkan lebih dari yang Anda tahu dari permintaan pasar," kata Ian Douglas, dosen senior bidang penerbangan di UNSW.
"Anda bahkan mungkin menjadwalkan lebih dari kemampuan armada Anda," ia menambahkan.
Saat ini, sistem IATA untuk mengatasi penimbunan slot adalah "aturan 80:20", di mana sebuah maskapai penerbangan harus mengoperasikan setidaknya 80 persen dari penerbangan mereka saat ini. Jika tidak, mereka berisiko mengalami pengurangan slot pada jadwal musim enam bulan berikutnya.
Douglas mengatakan tindakan ini memberikan fleksibilitas yang diperlukan untuk pembatalan, namun tidak mencegah penimbunan slot.
"Ide dari penimbunan slot adalah Anda membuat jadwal yang Anda benar-benar tahu bahwa Anda tidak akan pernah bisa terbang, dan Anda bahkan mungkin tidak memiliki semua sumber daya untuk terbang, namun Anda mempublikasikannya dan Anda menyimpan slot bersejarah yang mungkin sudah dimiliki selama 10, 15 tahun," kata Douglas.
"Dan kemudian Anda secara selektif membatalkan penerbangan tertentu selama musim tersebut, berhati-hati agar tidak membatalkan lebih dari 20 persen penerbangan tersebut," ujarnya.
Tuduhan ACCC pada bulan Agustus menyatakan bahwa antara Mei dan Juli 2022, lebih dari 15.000 penerbangan Qantas dan QantasLink dibatalkan, mewakili sekitar 22 persen dari penerbangan terjadwal mereka pada periode tersebut.
Qantas sebelumnya menyatakan bahwa cuaca buruk dan kekurangan staf pengatur lalu lintas udara menjadi alasan utama pembatalan penerbangan.
(pin/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol