Pemerintahan baru New Zealand berencana untuk membatalkan larangan merokok yang sempat diterapkan. Pembatalan kebijakan itu menarik perhatian dunia.
Dilansir dari BBC pada Selasa (28/11/2023), Perdana Menteri Chris Luxon yang mengumumkan rencana itu. Pembatalan itu telah menuai kritik dari berbagai kalangan masyarakat New Zealand.
Undang-undang anti rokok diperkenalkan pada masa pemerintahan Jacinda Ardern. Kebijakan itu melarang penjualan rokok mulai 2024 untuk siapa pun yang lahir setelah 2008. Aturan itu juga berlaku bagi turis asing yang melancong ke sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tujuan kebijakan tersebut adalah menghentikan kebiasaan merokok generasi muda. Langkah besar itu menjadikan New Zealand sebagai panutan dalam kebijakan anti-rokok dunia.
"Kami terkejut dan muak, ini adalah langkah mundur yang luar biasa terhadap langkah-langkah kesehatan yang unggul dan terdepan di dunia," kata Prof Richard Edwars, peneliti pengendalian tembakau dan pakar kesehatan masyarakat di Universitas Otago.
Sebagian besar kelompok kesehatan New Zealand terkejut dengan rencana pemerintah itu. Mereka bahkan menyuruh pemerintahan mundur.
Undang-undang tersebut sudah disahkan tahun lalu dan diakui secara internasional dengan model penelitian yang mendukung reformasi utama. Langkah tambahan termasuk membatasi jumlah pengecer tembakau dan mengurangi kadar nikotin dalam rokok.
Undang-undang New Zealand telah menginsipirasi pemerintah Inggris pada September dengan larangan serupa bagi kaum muda. Seorang juru bicara mengatakan posisi Perdana Menteri Rishi Sunak tetap tidak akan merubah kebijakan itu meski New Zealand mengalami kemunduran.
Lewat akun Instagram, BBC juga memposting berita serupa. Dalam sekejap, kolom komentar ramai oleh warganet. Kebanyakan warga Kiwi (sebutan untuk orang New Zealand-red) marah dengan pembatalan ini. Mereka kecewa dengan sikap pemerintah yang lebih menghamba pajak tembakau daripada kesehatan warganya.
"Sebagai warga Kiwi, ini menjijikkan. Kami mendapatkan krisis kesehatan di NZ dan langkah apapun dilakukan untuk membasminya sampai ke akar. Saya tidak memilih untuk pemerintahan baru ini," tulis seorang warga.
"Memberikan pajak pada perokok tidak akan berguna, mereka akhirnya akan kena kanker paru-oaru yang membuat pengeluaran lebih banyak dari pada pajak," yang lain menimpali.
Simak Video 'New Zealand Bakal Cabut UU Larangan Merokok, Aktivis Kecewa':
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol