Damri masih mencatatkan kerugian dalam pelaksanaan tugas di daerah. Kementerian BUMN memaparkan sederet persoalan dan solusi yang dialaminya.
"Dalam pelaksanaan angkutan keperintisan, Perum Damri masih mengalami kerugian," kata Asisten Deputi Bidang Jasa Logistik, Kementerian BUMN, Setyo Puji Hartono, dalam diskusi Institut Studi Transportasi (INSTRAN) di Jakarta, Kamis (30/11/2023).
"Sehingga pemerintah diharapkan dapat memberikan kompensasi atas semua biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan (termasuk biaya investasi), dan diberikan margin," dia menambahkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua, Setyo mengatakan bahwa angkutan perintis dari Damri kurang maksimal karena faktor usia kendaraan dan kerusakan kendaraan akibat kondisi jalan yang dilalui sangat berat sehingga sulit dilewati.
Sehingga, dalam keadaan itu, perlu peran pemerintah dalam perbaikan infrastruktur dan investasi pengembangan atau penggantian (replacement) armada.
![]() |
Masalah yang ketiga, angkutan keperintisan proses pengadaannya masih melalui skema tender atau lelang. Sehingga dapat didukung oleh pemerintah melalui penunjukan langsung atau tanpa melalui mekanisme pelelangan (tender).
"Skema pemberian pekerjaan dilakukan kontrak per tahun (single years) sehingga akan menyulitkan untuk melakukan investasi atau peremajaan armada, sebaiknya kontrak dilakukan secara jangka panjang (multi years)," kata Setyo.
Terakhir, masalah subsidi PSO yang diberikan tidak terintegrasi antar moda. Contoh subsidi angkutan laut (Pelni), subsidi angkutan kereta api (KAI) dan subsidi angkutan darat (Damri) belum terintegrasi dengan transportasi darat first mile dan last mile-nya.
"Sehingga ada perbedaan tarif dan layanan (ekonomi dan komersil), kiranya perlu menjadi perhatian bersama pihak terkait atas subsidi yang terintegrasi untuk antar moda," kata dia.
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Sepi, Waktu Tempuh 1,5 Jam dari Bandung Jadi Biang Kerok?
TNGR Blokir Pemandu Juliana Marins, Asosiasi Tur Bertindak