Peringatan dari Sandiaga! Promotor Konser Jangan Bikin Penonton Dehidrasi Lagi

Penonton biasanya dilarang membawa minum saat menyaksikan konser beberapa kali menimbulkan masalah. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengusulkan aturan penggunaan tumbler agar penonton tetap terhidrasi.

Pembatasan air minum yang dibawa dari luar venue itu kadang kala diiringi dengan langkah penyelenggara menyediakan air mineral dalam kemasan plastik. Tetapi, sebagian lainnya tidak menyertakan solusi atas larangan itu. Padahal, konser dengan durasi 2-3 jam begitu menyedot energi penonton. Sehingga, sejumlah kasus penonton dehidrasi muncul dalam konser.

Masalah ini juga disoroti Sandiaga dalam menyusun sertifikasi promotor. Ya, Sandiaga mengusulkan perbaikan sertifikasi promotor agar konser-konser yang diselenggarakan di Indonesia berjalan dengan baik.

Menaggapi aturan soal minum, Sandiaga mengusulkan agar promotor mewajibkan penonton membawa tumbler. Cara ini merupakan langkah mendorong konser yang lebih ramah lingkungan.

"Jadi kita harus sosialisasi bahwa penonton harus memiliki asupan hidrasi yang cukup. Dan kita harus berikan informasi, mereka harus membawa tumbler, tempat pengisiannya di mana, dan kalau misalnya itu disediakan sebagai layanan tambahan atau harus beli," kata Sandiaga.

Sandiaga juga ingin penyelenggara konser lebih sigap dalam menangani penonton yang sakit. Pasalnya, dalam sebuah konser ada saja penonton yang pingsan.

"(Pingsan) itu karena kurang minum air dan lain sebagainya, juga faktor kesehatan. Jadi ketika melihat temannya ada yang tidak dalam kondisi fit, itu temannya memberi tahukan dan ada pos-pos kesehatan yang sudah disiapkan," ujarnya.

"Jadi itu harapan kita bahwa para promotor juga mengutamakan selain aman, nyaman, menyenangkan juga kesehatan, kebersihan, keselamatan, dan keberlanjutan lingkungan," kata dia.

Video: Rahayu Saraswati Sarankan Fan Tempuh Jalur Hukum soal Promotor Bermasalah

Video: Rahayu Saraswati Sarankan Fan Tempuh Jalur Hukum soal Promotor Bermasalah