Kecantikan Ha Long Bay makin populer dengan adanya media sosial. Namun ada sisi negatif yang mengiringinya, Ha Long Bay makin tercemar sampah plastik!
Dilansir dari Vietnam Express pada Minggu (3/12/2023), turis-turis asing pun menjadi tidak nyaman saat berlibur di Situs Warisan UNESCO di Vietnam itu. Selain sampah, Ha Long Bay penuh sesak oleh turis.
Ana Mich adalah salah satu turis yang datang dari Lituania yang pelesiran ke Ha Long Bay baru-baru ini. Ia berkata bahwa pemandangan Ha Long Bay sangat mengesankan, namun sampah plastik yang mengapung di perairan sangat mengkhawatirkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sangat sedih ketika melihat sampah di Ha Long Bay. Pemandangan alam dan masyarakat Vietnam sangat indah, namun kesadaran mereka terhadap perlindungan lingkungan sangat buruk," kata dia.
Pengalaman serupa dikisahkan oleh Sreejith S, seorang turis India. Ia mengeluh bahwa kawasan wisata itu terlalu ramai. Ia bahkan tidak berminat untuk kembali lagi.
Alva White, turis lainnya, menyebut harus menunggu hampir 30 menit untuk bisa mencapai tangga dan naik ke dalam gua. Turis yang hendak masuk ke area Gua Sung Sot mau tak mau antre cukup lama.
"Saya kira, pasti ada ribuan orang di tempat ini. Semua orang berhenti untuk berfoto sehingga antrean bergerak sangat lambat, ini menyebabkan banyak orang yang terjebak dalam kerumunan," ujar dia.
Untungnya, rasa lelah itu terbayar dengan pemandangan gua yang indah. Katanya itu adalah pengalaman yang sangat menarik di Ha Long Bay.
Pada tanggal 20 November, jumlah pengunjung ke Ha Long Bay diperkirakan mencapai 2,39 juta. Angka tersebut akan menjadi 2,5 juta pada akhir tahun ini. Namun target ini masih jauh di belakang angka sebelum pandemi pada tahun 2019, yaitu 4,5 juta pengunjung.
Meski begitu, sebuah laporan dari provinsi mengatakan bahwa beberapa teluk sudah mulai terlalu padat melebihi tingkat lestari. Botol air, kantong plastik, sampah styrofoam adalah pemandangan yang kerap muncul saat turis berlayar dengan perahu wisata.
Mau tak mau, pemilik kapal wisata memberi pekerjaan tambahan pada pekerjanya untuk membersihkan sampah. Pihak berwenang disebut tidak melakukan apa-apa.
"Ada banyak sampah, terutama saat air surut," ujar Hoang Long, seorang pemilik perahu wisata.
(bnl/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol