Tim relawan pencari survivor di Gunung Marapi berpacu dengan waktu. Saat inim tim penyelamat berfokus melakukan pencarian di jalan tikus.
Belum semua pendaki di Marapi, yang berada di perbatasan Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat itu, ditemukan. Satu orang masih dalam pencarian. Sementara itu, 22 pendaki dinyatakan meninggal dunia, 12 orang luka-luka, serta 40 orang dievakuasi dan kembali ke rumah masing-masing.
Dari 22 korban meninggal dunia itu, 13 di antaranya sudah berada di rumah sakit. Sementara itu, sembilan jenazah yang baru ditemukan masih dalam proses evakuasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Fokus tim relawan yang ada di sana sekarang sedang melakukan pencarian di jalur tikus. Karena, kami sudah selesai dengan pencarian di jalur utama," kata Ruslan Budiarto, pengurus pusat Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia(APGI), kepada detikTravel, Selasa (5/12/2023).
"Jadi itu sebagian tim yang menyisir jalur-jalur yang tidak resmi. Tujuannya untuk menyisir barangkali ada korban yang belum terevakuasi," imbuh dia.
Berdasar informasi yang dihimpun Ruslan dan timnya, para relawan yang mengevakuasi pendaki di area puncak tidak dilengkapi pakaian pengaman. Maka, saat ini APGI fokus pada pengumpulan bantuan demi memenuhi kebutuhan itu.
Ya, setelah terjadi erupsi pada Minggu (3/11), di Gunung Marapi, yang masih sangat aktif itu, masih terjadi erupsi susulan. Erupsi itu membuat evakuasi jenazah pendaki sulit dilakukan. Abu vulkanik membuat jarak pandang terbatas. Jalur evakuasi juga licin.
"Jadi relawan ini nggak pakai APD. Padahal di sana hujan abunya juga berbahaya. Sementara beberapa korban belum dievakuasi," kata Ruslan.
"Setahu kita di informasi dalam grup percakapan masih ada enam jenazah yang dikasih tanda dan belum dibawa turun," dia menambahkan.
Basarnas dan tim gabungan akan melanjutkan pencarian pada Rabu besok untuk satu korban yang belum ditemukan.
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan