Menjadi salah satu pulau terluar di Indonesia, Natuna kerap dijuluki sebagai mutiara di ujung utara. Julukan ini tentunya tak lepas dari keindahan alam yang mampu menghipnotis banyak mata.
Pengelola Natuna Dive Resort Bobby Rozano menjadi salah satu yang terpikat akan kecantikan Pulau Natuna. Bahkan, pria asal Jakarta ini mengaku jatuh hati dengan keindahan yang ditawarkan Natuna sejak pertama kali menginjakkan kaki di pulau ini.
"Jadi waktu pertama kali datang ke Natuna itu kita melihat sesuatu yang seperti berlian sebelum diasah. Sumber daya alamnya sangat melimpah, sumber daya tourism-nya juga sangat bagus," kata Bobby kepada detikcom belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Kekaguman Bobby akan pesona cantik Natuna membuat dirinya memberanikan diri untuk membangun resort di Natuna. Pada tahun 2017, Bobby bersama sang putri Salsabila Aisha, membangun Natuna Dive Resort di wilayah Bunguran Timur.
"Jadi kan karena urusan pekerjaan ini ya saya sering traveling banyak ke beberapa tempat di Indonesia. Hampir keliling Indonesia lah gitu ya. Tapi begitu sampai di Natuna saya kok merasa sangat menyayanginya gitu karena faktor budaya dan lain-lainnya, sumber daya alam dan lain-lain. Akhirnya, saya ingin mempunyai usaha di Natuna. Dan kebetulan Natuna itu belum banyak dikenal orang sebagai tempat usaha ya. Saya masih mempunyai banyak peluang lah, merasa masih mempunyai banyak peluang di Natuna dari sisi usaha," ceritanya.
Pertahankan Kearifan Lokal Natuna
![]() |
Berbeda dari resort pada umumnya, Natuna Dive Resort di bangun di antara bebatuan granit yang besar. Alih-alih menghancurkan batu, Bobby membangun Natuna Dive Resort dengan mempertahankan kearifan lokal yang ada di Natuna.
"Sebenarnya waktu dari awal tuh kita sudah ingin sekali membangun sebuah resort yang berkonsep eco resort karena Natuna ini faktor alamnya sangat indah dan kita tidak ingin merusaknya. Jadi, kita kombinasikan aja antara batu-batu itu menjadi interior yang unik," ungkapnya.
"Jadi, ada kamar kita yang dindingnya itu dari batu karena batunya besar, tapi kita tidak hancurkan, tidak kita pindahkan. Ada lagi yang batunya besar, ternyata bisa jadi lantai batunya. Kami merasa sudah sangat memanfaatkan sumber daya alam yang ada sehingga menjadi satu strength point buat resort kita," lanjutnya.
Usung Konsep Eco Resort
Dibangun di atas lahan seluas 4.700 meter, Natuna Dive Resort memiliki total 21 kamar berkonsep eco resort. Bobby menyampaikan saat ini pihaknya menggunakan produk-produk yang reusable.
"Kita mengarah ke eco resort jadi kita tidak merusak pantai, kita berusaha mengurangi penggunaan plastik. Misalnya sedotan kita sudah bahan yang reusable, bahan yang bisa didaur ulang. Di kamar-kamar, kita tidak pakai botol plastik, kita pakai botol kaca yang bisa diisi ulang," jelasnya.
"Terus pantai atau kondisi sekitar kita kita rusak, tapi kita desain sehingga menjadi konsep yang justru menunjang keindahan resort. Nah keindahan itulah yang kami tampilkan yang menjadi unggulan kita. Suatu saat nanti mungkin akan benar-benar 100% bebas dari plastik. Kita ikuti kecenderungan pasar kita yang semakin lama orang makin sadar bahwa ecotourism itu menjadi sesuatu yang menarik buat orang datang," sambungnya.
![]() |
Meski belum lama berdiri, Bobby mengaku saat ini Natuna Dive Resort sudah mulai banyak pengunjung, teruma menjelang akhir tahun. Hal ini tentunya tak lepas dari gencarnya promosi di media sosial.
Menurutnya, lancarnya akses internet di Natuna mendorong perkembangan bisnis pariwisata. Di samping itu, internet juga memudahkan pengunjung melakukan aktivitas mereka selama menginap di resort.
"Ya akses internet sangat diperlukan dan sangat berpengaruh terhadap bisnis kita. Jadi alhamdulillah kita bersyukur bahwa kita sudah ada akses internet yang cukup baik di Natuna yang bisa men-support seluruh aktivitas kita di sini. Orang-orang yang mau berwisata sambil bekerja dia kan tinggal bawa laptop pakai internet akses internet kita sudah bisa jalan. Bagus akses internet di Natuna," ungkapnya.
Geliat bisnis pariwisata di Natuna memang tak lepas dari hadirnya akses internet yang memadai di Natuna. Terlebih sejak adanya Proyek Palapa Ring yang dibangun pemerintah melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Kominfo, yang menjangkau 57 kabupaten, termasuk Natuna.
Hadirnya Palapa Ring Barat memang mendorong berbagai sektor di Natuna, termasuk pariwisata. PM Palapa Ring Eksisting Bakti Kominfo Ahmad Aliyul mengungkapkan Natuna berada pada Proyek 2 Palapa Ring Paket Barat. Jaringan serat Optik Palapa Ring Barat yang didalamnya terdapat Natuna, dibangun dengan jaringan Passive Fiber Optik standar ITU G654B sepanjang 2.124 Km dan dihubungkan dengan Perangkat Transmisi DWDM.
Mulai beroperasi pada 2 Maret 2018, Palapa Ring Barat turut menstimulus operator telekomunikasi berbasis bisnis untuk mengembangkan jaringan pita lebar di area 3T.
"Palapa Ring mendukung pertumbuhan ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan pariwisata. Dengan adanya Palapa Ring penetrasi dan penggunaan internet bertumbuh, internet menunjang pembelajaran pada sektor pendidikan dan kegiatan kesehatan, serta internet menjadikan Natuna dan sektor pariwisatanya menjadi lebih mudah untuk di-expose dan dikenal hingga dunia," pungkasnya.
detikcom bersama Bakti Kominfo mengadakan program Tapal Batas mengulas perkembangan ekonomi, wisata, infrastruktur, wisata, dan teknologi di wilayah 3T setelah adanya jaringan internet di beberapa wilayah terdepan Indonesia. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!
(ncm/ncm)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Sepi, Waktu Tempuh 1,5 Jam dari Bandung Jadi Biang Kerok?
TNGR Blokir Pemandu Juliana Marins, Asosiasi Tur Bertindak