'Kapal Hantu' Tiba-tiba Hilang Lalu Muncul Lagi, Satu Negara Heboh

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

'Kapal Hantu' Tiba-tiba Hilang Lalu Muncul Lagi, Satu Negara Heboh

bonauli - detikTravel
Selasa, 12 Des 2023 21:05 WIB
Kapal Hantu Guerrero di Peru
Kapal Hantu Guerrero di Peru (Jam Press/Metro/Tangkapan Layar)
Lima -

Dua kapal tongkang menjadi buah bibir masyarakat Peru. Kapal-kapal ini tiba-tiba saja hilang dari pelabuhan dan muncul di tempat lain.

Dilansir dari Metro UK pada Selasa (12/12), sebuah kapal bernama Guerrero terikat di Pulau San Lorenzo selama beberapa waktu. Pada bulan Oktober lalu, tiba-tiba saja kapal itu menghilang.

Setelah hanyut, kapal itu terdampar di Pantai Ventinilla, seberang Pulau San Lorenzo. Tongkang yang membawa bahan bakar ini pun membuat geger masyarakat setempat. Dengan keadaan berkarat dan tanpa awak, Guerreor disebut sebagai 'kapal hantu'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, keberadaan Guerrero menghidupkan pariwisata setempat. Secara perlahan, pantai itu dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun turis yang kebetulan berkunjung ke sana. Banyak yang penasaran dengan kapal ini, mereka nekat naik dan memanjat untuk melihat isi dalam kapal.

Kapal Hantu Guerrero di PeruKapal Hantu Guerrero di Peru Foto: (Jam Press/Metro/Tangkapan Layar)

Setelah dua bulan berlalu, pagi di Pantai Ventinilla kembali geger. Sebuah kapal tongkang dengan nama Quan Tum terdampar juga di sana.

ADVERTISEMENT

Yang membuat cerita semakin menarik, Quan Tum ternyata adalah kapal yang ditugaskan untuk mencari keberadaan Guerrero. Namun Quan Tum batal berlayar karena ada kerusakan teknis.

Seakan dipertemukan oleh takdir, dua 'kapal hantu' ini kini menjadi pusat wisata Peru. Namun pemerintah memperingatkan masyarakat untuk menjauh karena kapal ini penuh karat dan tidak aman. Keduanya memiliki muatan bahan bakar lebih dari 600 galon. Ada kekhawatiran itu akan tumpah.

Kapal Hantu Guerrero di PeruKapal Hantu Guerrero di Peru Foto: (Jam Press/Metro/Tangkapan Layar)

Kantor Kejahatan Lingkungan Hidup, pemerintah daerah dan Kementerian Lingkungan Hidup mengintruksikan pemilik tongkang untuk memindahkan kapal-kapal tersebut untuk mencegah polusi. Kepala Pelabuhan Callao pun mengajukan pengaduan ke Kantor Kejaksaan Khusus dalam Masalah Lingkungan pada tanggal 30 November.

"Solusinya adalah dengan melenyapkan kapal di laut atau darat, namun keduanya membutuhkan biaya yang sangat mahal," ucap juru bicara pelabuhan.




(bnl/wsw)

Hide Ads