Kabupaten Klaten menyimpan deretan objek wisata mata air atau umbul. Namun, ada satu yang unik yang bahkan didatangi Sultan hingga tamu luar negeri untuk terapi.
Adalah Umbul Brintik yang secara formal sebagai satu-satunya yang ditetapkan Bupati Klaten sebagai umbul terapi kesehatan. Secara geografis tempat ini berbeda dengan objek wisata umbul lainnya yang ada di sisi utara Kabupaten Klaten. Umbul ini terletak di Desa Malang Jiwan, Kecamatan Kebonarum, wilayah selatan Kabupaten Klaten.
Umbul utama di kawasan objek wisata Umbul Brintik terletak di sisi paling barat. Posisinya paling tinggi dengan kedalaman sekitar 1,5 meter. Airnya jernih dengan bebatuan andesit di dasarnya, dan ini yang disebut membuat umbul ini dijadikan khusus terapi kesehatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi pengunjung wanita, tenang saja, terdapat kolam khusus wanita dengan kedalaman yang lebih dangkal. Sedangkan di sisi kolam wanita, terdapat dua kolam untuk dewasa dan anak dengan tampilan kolam modern berkeramik.
![]() |
Di sisi utara juga ada dua kolam khusus anak bernuansa modern dengan wahana bermainnya. Total ada enam kolam di bawah teduhnya pepohonan dan panorama asri pedesaan itu.
Jika traveler berkunjung ke destinasi yang satu ini, jangan kaget jika bertemu para lansia atau orang dengan kursi roda. Ya, karena konsep Umbul Brintik sebenarnya untuk terapi kesehatan.
"Dulunya umbul ini kan sejak lama ramai untuk sesirih, menyepi. Nah tahun 2017 ketika ada BUMdes dengan Dana Desa, akhirnya otak-atik kan orang butuh sehat sehingga konsepnya wisata terapi yang jadi satu-satunya mungkin di Indonesia," papar Kades Malang Jiwan, Suprianto, dikutip dari detikJateng Rabu (13/12/2023).
Dikatakan Suprianto, meskipun ada enam kolam sebenarnya semua untuk terapi kesehatan karena kandungan airnya sangat bagus untuk kesehatan. Baik kandungan mineral maupun pH.
"Kita sudah lab airnya, pH nya 8,2, mineralnya luar biasa, kadar oksigennya tinggi. Bahkan seorang profesor dari UGM mengelab airnya hasil TDS (total dissolved solid) di sini 40, artinya bisa langsung minum sebenarnya dengan debit 90 liter per detik," tutur Suprianto.
Umbul itu, sambung Suprianto, dikembangkan dengan Dana Desa sejak tahun 2017 sampai sekarang sudah menyerap sekitar Rp 2 miliar. Jumlah pengunjung terus naik tetapi sempat jatuh karena pandemi COVID-19.
"Sempat terpuruk saat pandemi COVID tetapi dua tahun ini mulai membaik. Sekarang pengunjung harian bisa 500, dan Sabtu 1.000 dan Minggu bisa 2.000 orang dari berbagai daerah, dari Medan pernah dari Papua juga ada," lanjut Suprianto.
Bulan November lalu, ungkap Suprianto, juga kedatangan Profesor Huang Zeiwei dan Profesor Xu Li dari Zhejiang Medical University. Keduanya mengambil sampel air dan menyatakan luar biasa.
"Bilang luar biasa kok ada air seperti ini. Selain itu artis seperti Yati Pesek dan Waljinah juga sering ke sini, kita juga dapat sertifikat dari RS Bethesda dan kerja sama dengan RSUP Dr Sardjito, juga dengan komunitas anak pengidap kanker untuk lokasi terapi," kata Suprianto.
Bahkan menariknya, dulunya terdapat investor dari Singapura yang ingin membeli air umbul setiap hari. Tetapi tawaran itu ditolaknya karena mendapat nasihat Sri Sultan Hamengku Buwono X, Gubernur DIY.
"Sri Sultan sering ke sini, saya sharing dengan beliau dan dibilang ojo pisan-pisan adol banyu (jangan sekali-kali jual air) jadi saya tidak berani. Juga Gusti Tedjo Wulan Solo juga pernah ke sini," imbuh Suprianto.
Cara Berkunjung
Letaknya tak jauh dari pusat kota Klaten, yakni sekitar lima kilometer. Untuk sampai ke sumber air alami itu, traveler bisa memilih jalur jalan Jogja-Solo.
Sesampainya di simpang tiga bekas PG Gondang Winangun, traveler perlu belok ke jalan raya ke arah Kecamatan Kemalang. Tiba di simpang tiga Pasar Basin, kendaraan tinggal mengambil ke kanan sejauh 100 meter sampai simpang tiga PTPN Kebonarum.
Dari simpang tiga itu belok ke kiri, kemudian lurus ke arah Kecamatan Karangnongko. Di tepi jalan raya traveler akan bertemu gapura Desa Wisata Malang Jiwan dan lurus ke kanan sekitar 200 meter Umbul Brintik ada di tepi jalan.
Biaya Masuk
Area parkir mobil dan motor yang luas disediakan di dekat loket masuk. Harga tiket masuk hanya Rp 10.000 sudah free biaya parkir dengan jam buka mulai pukul 04.30 WIB sampai 17.30 WIB.
(wkn/wkn)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda