Pandemi COVID-19 membuat sewa kamar hotel menjadi semakin menurun. Namun sepertinya fenomena itu tak akan berlangsung lebih lama.
Peneliti bidang pariwisata BRIN, Addin Maulana, yang membeberkannya. Ia mengambil dan mengolah data yang diberikan oleh Tiketcom.
"Terjadi peningkatan yang signifikan pada sewa kamar hotel. Juga, terjadi peningkatan lama tinggal," kata Addin dalam acara Tiketcom National Webinar, Rabu (13/12/2023).
"Tak hanya itu, rasio pemesanan dan jumlah kamar dipesan menunjukkan peningkatan sebesar 172%. Namun, harga jual kamar tahun ini relatif lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2021 dan semakin menurun hingga 19% pada tahun 2023," imbuh dia.
Addin menyebut harga rata-rata kamar termahal berada di Provinsi Bali diikuti Kepulauan Riau, Banten, Jakarta, dan Yogyakarta.
"Rata-rata harga kamar sebesar Rp 719 ribu. Lalu rata-rata lama tinggal hanya 2,2 hari dan yang paling optimal terdapat di Provinsi Papua diikuti Bali, Aceh, Jawa Barat, dan Jawa Tengah," kata Addin.
"Sedang lama tinggal tamu di daerah super prioritas yakni Sumut 1,6 hari, Sulut 1 hari, NTB 1,6 hari, NTT 1,6 hari, DIY 1,9 hari, dan Jawa Tengah 1,8 hari," dia menambahkan.
Selain itu, Addin juga memberi simpulan dalam paparan tren juga kebiasaan turis yang dirangkum dalam empat poin, yakni:
1. Data Tiketcom, memiliki kesesuaian pola dengan perjalanan wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara, serta tingkat penghunian kamar hotel.
2. Permintaan perjalanan berbagai moda (pesawat dan kereta api) baik domestik maupun internasional mengalami peningkatan yang signifikan. Tantangan dari transportasi, antara lain:
a. Penerbangan domestik dan kereta api mengalami kenaikan harga yang signifikan, masing-masing >70% dan >20%;
b. Tiket penerbangan internasional ke Indonesia relatif sama dengan 2021, meskipun di tahun 2022 sempat meningkat signifikan sebesar 15%; dan
c. Penerbangan internasional ke Indonesia memiliki keterbatasan penerbangan langsung dari negara fokus pasar, dengan jumlah koneksi moda yang meningkat setiap tahun, yang menyebabkan menurunnya lama tinggal.
3. Permintaan penggunaan jasa akomodasi dan lama tinggal cenderung meningkat. Tantangan dari industri penyedia jasa akomodasi adalah terjadinya penurunan rata-rata harga jual kamar yang cukup signifikan -19%.
4. Pengeluaran pengunjung untuk event konser 1.9 kali dibanding event olahraga. Pada aspek atraksi, yang berbasis pertunjukan menjadi obyek dengan potensi pengeluaran pengunjung tertinggi.
Simak Video "Video Nyobain Animalium BRIN!"
(msl/fem)