Curhat Bos MGPA: Harga Sewa Hotel-Penginapan Saat MotoGP Mandalika Naik 3-4 Kali Lipat

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Curhat Bos MGPA: Harga Sewa Hotel-Penginapan Saat MotoGP Mandalika Naik 3-4 Kali Lipat

Femi Diah - detikTravel
Jumat, 19 Sep 2025 13:09 WIB
Opened door of hotel room in morning with copy space, sunlight effect.
Ilustrasi hotel (Getty Images/iStockphoto/oatawa)
Jakarta -

Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Priandhi Satria mengatakan kenaikan harga hotel selama MotoGP Mandalika betul-betul terjadi. Tak main-main, kenaikan itu mencapai tiga sampai empat kali lipat.

"Tahun 2025 ini saya memesan 75 kamar untuk tamu-tamu saya, harganya masih tiga sampai empat kali lipat. Jumlah minimum hari masih empat sampai lima hari," kata Priandhi dalam gelar wicara bertajuk Bincang Kamisan di Kantor Gubernur NTB, Mataram, Kamis, dilansir Antara.

MPGA memang bertanggung jawab untuk memesan akomodasi bagi tim internal mereka, termasuk staf internal dan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC). Selain itu, MGPA juga harus menyediakan penginapan untuk pihak-pihak yang didatangkan, termasuk regulator balap dari Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan spesialis waktu dari dalam dan luar negeri serta untuk para penampil dan kru musik untuk acara-acara pendukung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Priandhi mengatakan persoalan kenaikan harga hotel selama MotoGP Mandalika terus terjadi. Dia mengatakan kenaikan harga itu tidak wajar karena terlalu tinggi.

ADVERTISEMENT

Dia menilai kondisi itu bikin jera wisatawan dan penonton untuk menyaksikan MotoGP Mandalika pada edisi tahun depan.

"Kalau memang ada teman-teman tahu yang harganya masih wajar tentunya saya akan ambil lagi hotel tambahan untuk tamu-tamu saya yang datang dari Jakarta," kata Priandi.

"Silahkan dicek (harga sewa kamar hotel), memang turun cuma tetap masih tinggi dan jumlah harinya juga masih empat sampai lima hari," ungkap Priandi.

Sementara itu, Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB) menegaskan telah menyiapkan dua langkah strategis untuk menjaga harga akomodasi agar tidak melonjak terlalu tinggi, yakni patroli daring dan patroli konvensional.

Petugas Dinas Pariwisata NTB memantau harga penyewaan kamar hotel melalui berbagai platform pemesanan daring, serta mendatangi langsung hotel-hotel yang dilaporkan memasang harga sewa tinggi.




(fem/fem)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads