Sejarah Bergota di Semarang: Dulu Pelabuhan, Kini Pemakaman

Traveler yang berasal dari Semarang atau pernah ke Semarang, pasti pernah mendengar nama Bergota. Tahukah kamu, kalau Bergota dulu adalah sebuah pelabuhan?

Selama ini, warga Semarang dan sekitarnya mengenal Bergota sebagai sebuah pemakaman. Padahal di zaman dahulu, Bergota sejatinya adalah sebuah pelabuhan.

Pada zaman dahulu, kondisi geografis Kota Semarang belum seperti sekarang. Garis pantainya terletak jauh di sisi selatan dibandingkan garis pantai saat ini.

Bergota yang terletak di tengah kota Semarang pun difungsikan sebagai pelabuhan. Teluk Bergota pun pernah menjadi pusat aktivitas pelabuhan pada zaman Kerajaan Mataram Hindu.

Pelabuhan Bergota di Semarang pernah berjaya pada masa tersebut. Lokasi ini menjadi pelabuhan sibuk pada abad ke-9 dan menjadi meeting point penting antara masyarakat lokal dan pengaruh luar.

Pendangkalan Terus Terjadi dan Garis Pantai Bergeser

Namun, pelumpuran pantai oleh Sungai Semarang dan sungai lainnya menyebabkan pendangkalan pelabuhan. Dataran rendah Semarang, yang semakin meluas setiap tahun, terbentuk dari endapan lumpur sungai dan pasir laut.

Hal tersebut menyebabkan majunya garis pantai ke arah laut. Sejarah mencatat bahwa daerah ini pada masa lalu masih merupakan laut dengan garis pantai yang melekat pada kaki Bukit Bergota.

Sejarawan Dr Mohamad Ali mengidentifikasi lokasi Pelabuhan Bergota berada di tepi timur teluk, berseberangan dengan Gedung Batu atau Sam Poo Kong, yang menjadi saksi perjalanan Cheng Ho pada abad ke-15.

Gara-gara pendangkalan sungai yang makin parah, Pelabuhan Bergota tak dapat lagi digunakan. Pada tahun 1870, Belanda membangun kanal dan pelabuhan Tanjung Emas, untuk mengatasi masalah ini.

Pendangkalan di Semarang juga terbukti pada pergeseran benteng VOC sekitar 2.250 meter ke selatan muara Kali Semarang dalam 300 tahun.

Namun kini, Pelabuhan Bergota hanya tinggal kenangan dan tercatat dalam sejarah. Bergota kini menjelma menjadi tanah pemakaman yang luas.

Keberadaan Bergota juga menjadi cikal bakal bagi perkembangan pemukiman masyarakat Tionghoa di Semarang, serta memperkaya kebudayaan melalui perdagangan lintas bangsa.

------

Artikel ini telah naik di detikJateng.