Secara mengejutkan, fenomena alam langka Aurora Borealis muncul di atas langit China. Peristiwa ini terjadi pada akhir pekan lalu dan mengagetkan warga Beijing.
Banyak warga di pinggiran Kota Beijing dibuat terkejut ketika menyaksikan aurora borealis di atas langit rumah mereka. Ini adalah kedua kalinya ibu kota China yang terletak di 40 derajat lintang utara itu muncul fenomena aurora borealis.
Penampakan aurora itu ternyata terlihat juga di wilayah dataran tinggi China, termasuk Heilongjiang di China Timur Laut dan Inner Mongolia di China Utara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut foto yang diambil oleh para pecinta astronomi, langit malam di daerah itu menjadi terang oleh pendaran cahaya merah.
Meskipun demikian, yang paling mengejutkan banyak orang adalah aurora juga terlihat di Beijing, wilayah dengan garis lintang lebih rendah.
Pengamat astronomi di daerah pinggiran Kota Beijing, Distrik Huairou dan Mentougou melaporkan kemunculan fenomena aurora yang langka itu.
Kemunculan aurora borealis atau disebut juga Cahaya Utara lebih dikenal terjadi di Islandia dan Norwegia. Cahaya itu terjadi karena adanya koalisi antara partikel bermuatan listrik yang terpantul dari matahari dan partikel gas bumi di atmosfer bumi.
Seperti dikutip Global Times, untuk fenomena yang terjadi di China, menurut China National Geographic Channel adalah penampakan aurora kedua yang tercatat dalam sejarah Beijing. Terakhir kali aurora muncul di Beijing adalah 20 tahun lalu pada tahun 2003.
China Weather Network, sebuah situs web yang dioperasikan oleh Administrasi Meteorologi Tiongkok pada Jumat (1/12), berpendapat, kemunculan aurora di Beijing digambarkan sebagai sesuatu yang "sangat beruntung".
Administrasi Meteorologi China menyebut kemunculan aurora pada kesempatan tersebut disebabkan oleh aktivitas badai geomagnetik.
Meskipun aurora umumnya terlihat di daerah lintang tinggi, jangkauan kejadian aurora dapat meluas jika badai geomagnetik sangat kuat. Saat terjadi badai geomagnetik yang hebat, aurora bahkan dapat terlihat di wilayah khatulistiwa.
Oleh karena itu, menurut peneliti di Planetarium Beijing Zhu Jin, sangat mungkin untuk melihat aurora borealis di Beijing yang terletak pada garis lintang 40 derajat, seperti dilansir Red Star News di Jumat (1/12).
------
Artikel ini telah tayang di CNN Indonesia.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit