Ngeyel Nyalakan HP Jelang Take Off Dibenci Pramugari, Penerbangan Bisa Delay

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ngeyel Nyalakan HP Jelang Take Off Dibenci Pramugari, Penerbangan Bisa Delay

Femi Diah - detikTravel
Senin, 18 Des 2023 07:07 WIB
Ilustrasi penggunaan telepon di pesawat
Ilustrasi penggunaan telepon di pesawat (Techa Tungateja/Getty Images)
Jakarta -

Perilaku kasar penumpang tidak hanya menyebalkan bagi kru kabin. Tetapi, ternyata bisa berpotensi membuat pesawat delay atau terlambat terbang.

Cinzia Pascale, agen layanan pelanggan di Bandara Internasional Pearson di Toronto, mengatakan penumpang bandel bukan hanya satu dua. Yang bikin kesal kru kabin, terutama pramugari, juga bukan hal-hal brutal, tetapi sepele namun bisa membahayakan penerbangan.

"Saya lupa berapa kali saya akan memeriksa penumpang dan menegur penumpang sebelum penerbangan. Baru saja peringatan diumuman tetapi ada saja penumpang yang kembali menggunakan telepon seluler. Ada pula yang baru ditegur, eh tiba-tiba saya mendengar seseorang mulai berbicara dari teleponnya," kata Pascale seperti dikutip dari Anchorage Daily News.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika semua orang menggunakan ponselnya, tindakan itu secara konsisten menambah waktu dalam proses boarding. Yang mengejutkan, aksi itu dilakukan juga pada penerbangan pukul 03.30 pagi. Saya jadi bertanya-tanya siapa yang bangun dan bersedia menjawab video call itu," dia menambahkan.

Mantan pramugari Brian Hart Hoffman sependapat bahwa penggunaan ponsel di bandara merupakan tindakan anti-sosial.

ADVERTISEMENT

"Tidak seorang pun, maksud saya tidak ada satu orang pun, yang ingin melihat atau mendengar obrolan video call Anda di ruang tunggu maskapai penerbangan, area boarding, atau di dalam pesawat," kata dia.

Melakukan panggilan dan mengirim SMS tidak diizinkan setelah pesawat lepas landas, tetapi ada fungsi telepon lain yang kini dapat menimbulkan masalah bagi penumpang. Beberapa maskapai penerbangan telah menerapkan batasan baru penggunaan telepon saat pesawat akan take off dan terbang, yakni melarang pengambilan foto dan merekam orang tanpa izin.

Salah satunya, Australia Qantas. Maskapai penerbangan itu mengumumkan pengumuman penumpang harus bertanya sebelum merekam pramugari atau penumpang lain.

"Mintalah persetujuan sebelum memfilmkan atau memotret staf Qantas Group, kontraktor, atau penumpang lainnya," begitulah pengumuman maskapai Qantas.

Tidak jelas hukuman apa yang akan dijatuhkan, namun kemungkinan besar penumpang akan diminta dengan sopan untuk berhenti.




(fem/fem)

Hide Ads