Cerita ini bisa jadi pelajaran bagi traveler yang ingin liburan. Penting sekali untuk memeriksa dokumen apa saja yang dibutuhkan jika bepergian ke Afrika Selatan.
Liburan sekeluarga menjadi tidak mengenakkan setelah mereka ditanyai sertifikat kelahiran anaknya, walaupun sang anak memiliki paspor. Ternyata alasannya untuk mencegah perdagangan manusia.
Hal inilah yang dialami keluarga Melissa Noble, asal Melbourne yang ingin liburan ke Afrika Selatan. Saat transit di Bandara Dubai, dan mengantri di gate bandara, seorang staf menanyakan akta kelahiran anaknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cerita ini dibagikan Melissa Noble di Bussines Insider. Dia pun bingung dan menyerahkan paspor sang anak. Namun, ternyata paspor saja tak cukup.
Karyawan tersebut menjelaskan bahwa semua anak di bawah umur yang bepergian melalui pelabuhan masuk mana pun di Afrika Selatan harus memiliki akta kelahiran lengkap atau dokumen serupa, karena maraknya perdagangan manusia di wilayah tersebut.
"Kami berdiri di sana dengan tidak percaya. Lelah dan kehabisan tenaga, kami menyingkir bersama keluarga lainnya dan menunggu. Pada titik ini, rencana perjalanan kami sudah berubah-ubah, dan kami sudah berada di ujung tanduk," tulisnya.
"Sehari sebelumnya, penerbangan kami dari Melbourne, Australia, ke Dubai telah dialihkan ke kota terdekat selama beberapa jam karena fenomena cuaca kabut, dan kami ketinggalan penerbangan interkoneksi ke Cape Town, Afrika Selatan," lanjutnya.
Hingga akhirnya dia berhadapan dengan pertanyaan mengenai akta kelahiran anaknya. Dia pun menelfon temannya di Australia untuk masuk ke rumahnya dan mengambilkan berkas yang dimaksud. Lalu dia mengirimkan file salinannya. Tapi, itu tak cukup karena itu harus disertifikasi oleh kedutaan Afrika Selatan di Australia.
Kacau balau, mungkin itu kata yang tepat menggambarkan perasaan mereka saat melihat pesawat mereka berangkat, tapi mereka tertahan di bandara.
"Selama 14 jam berikutnya, kami menunggu di area transit bersama anak kami yang berumur satu tahun, merasa seperti sedang dikerjai. Seorang karyawan akan mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki kasus kami, namun kemudian pergi dan tidak pernah terlihat lagi. Rasanya seolah-olah kami tidak akan pernah keluar dari sana," ungkapnya.
Dalam keputusasannya dia pun mencari bantuan dan menemukan jalan. Dia menghubungi temannya yang seorang pramugari yang tinggal di Dubai. Dan kebetulan sekali, kenalan temannya ada yang akan berangkat ke Dubai beberapa jam lagi.
"Kakak ipar saya membawanya ke seberang Melbourne menuju hotel tempat rekan teman kami menginap, berlari masuk, dan tepat pada waktunya, menyerahkan dokumen itu kepadanya, saat dia sedang menaiki bus menuju Bandara," tambahnya.
Keesokan harinya, orang asing yang belum pernah mereka temui sebelumnya menyerahkan akta kelahiran sang anak di bandara Dubai. Melissa memeluknya erat-erat sembari menangis haru dan berterima kasih padanya.
"Saya rasa saya belum pernah begitu berterima kasih kepada siapa pun dalam hidup saya. Kami berhasil sampai ke Afrika Selatan dan akhirnya menikmati liburan keluarga yang menyenangkan. Saya tidak pernah melupakan kebaikan orang asing yang datang menyelamatkan kami," tutupnya.
(sym/wsw)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!