Bukan Turbulensi, Bahaya yang Paling Mengancam Penumpang Pesawat Ternyata...

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Bukan Turbulensi, Bahaya yang Paling Mengancam Penumpang Pesawat Ternyata...

Syanti Mustika - detikTravel
Senin, 18 Des 2023 14:35 WIB
Ilustrasi Jendela Pesawat
Ilustrasi jendela pesawat (iStock)
Jakarta -

Jika membicarakan apa yang menakutkan di pesawat, traveler rata-rata akan menjawab turbulensi. Namun kenyataannya, ada bahaya yang lebih mengancam dan tak disadari penumpang.

Poin paling membahayakan bagi penumpang pesawat dan tidak disadari itu adalah sinar UV. Berada di pesawat bikin kekuatan sinar UV semakin parah karena kita semakin dekat dengan matahari.

Diberitakan New York Post, Senin (18/12/2023) seorang mantan pramugari bernama Kayla mengungkapkan 'musuh senyap' ini. Mungkin traveler berpikir jendela pesawat sudah cukup melindungi, namun faktanya cahaya matahari membahayakan kulit separah itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"UV di sana sangat tinggi, jadi saya sangat konsisten menggunakan tabir surya sebelum dan selama penerbangan," katanya di TikTok. Tabir surya atau sunscreen perlu sekali dioleskan, terutama di tangan dan wajah.

Konten itu menarik atensi netizen dan banyak yang terkejut akan fakta yang dibeberkannya. Mereka sangat berterima kasih atas konten Kayla yang mengingatkan betapa bahayanya sinar UV.

ADVERTISEMENT

Dibenarkan dokter kulit

Peringatan yang diberikan Kayla ini juga dibenarkan oleh para ahli. Salah satunya oleh dokter kulit dan ahli bedah kosmetik bersertifikat, Dendy Engelman. Dia mengonfirmasi bahwa intensitas radiasi ultraviolet (UV) lebih tinggi dalam penerbangan dan dengan demikian, meningkatkan risiko kerusakan kulit pada penumpang.

"Paparan sinar UV apa pun dapat menyebabkan kerusakan kulit. Semakin tinggi ketinggian, semakin tinggi dosis radiasi yang Anda terima," kata Dr Engelman.

Dia menekankan ozon yang biasanya melindungi kulit dengan menyerap sinar UV menjadi lebih tipis di tempat yang lebih tinggi.

Penelitian pada 2015 menemukan bahwa pilot yang terbang selama 56 menit pada ketinggian 30.000 kaki memiliki paparan radiasi ultraviolet yang sama dengan 20 menit di tanning bed. Studi ini juga menemukan bahwa pilot dan awak pesawat dua kali lebih mungkin terkena melanoma dibandingkan masyarakat umum.

Meskipun kaca mampu menghalangi sinar UVB dengan baik, hal yang sama tidak berlaku untuk sinar UVA. Sinar UVA inilah yang membahayakan orang-orang di pesawat dan dapat menyebabkan penuaan kulit, kerutan, dan sengatan matahari.

Karena itulah, para ahli menganjurkan masyarakat untuk selalu menggunakan tabir surya saat mereka diperkirakan akan terkena sinar matahari.




(sym/fem)

Hide Ads