Melansir Daily Star, Selasa (19/12/2023), penduduk lokal Barcelona lebih banyak mendapatkan kerugian ketimbang keuntungan. Di antaranya, harga sewa rumah dan apartemen yang melonjak tinggi, turis yang berisik, hingga antrean transportasi umum yang sangat panjang dan dikuasai oleh rombongan tur yang ingin berkeliling kota.
Pemerintah Kota Barcelona mengakui situasi itu. Mereka juga mengklaim tengah berjuang dengan beberapa aspek pariwisata dengan menerapkan aturan baru agar tidak terjadi overtourism. Misalnya, pajak pariwisata per malam telah dinaikkan dan jumlah orang yang diperbolehkan dalam setiap kelompok tur dibatasi.
Selain itu, penggunaan megafon dan pelantang suara juga telah dilarang di tempat-tempat wisata populer. Pemandu harus menggunakan peralatan audio atau berbicara dengan volume normal. Selain itu, pemimpin kelompok harus merencanakan rute jalan kaki yang meminimalkan ketidaknyamanan.
Di samping itu, penambahan hotel di pusat kota telah dihentikan. Serta, pembatasan telah diberlakukan bagi siapa saja yang ingin menyewakan apartemen atau rumah mereka di situs penyewaan.
Tetapi, tampaknya langkah pemkot Barcelona dinilai kurang berhasil. Warga sampai mengambil tindakan sendiri.
The Telegraph melaporkan bahwa grafiti yang terlihat di seluruh penjuru kota mengklaim bahwa penduduk setempat meludahi minuman para wisatawan.
"Kami meludahi bir Anda. Bersulang!," tulis salah satu karya seni.
"Perjalanan mewah Anda sama dengan kesengsaraan harian saya," tulis karya seni lainnya.
Beberapa grafiti mengatakan bahwa turis harus pulang, sedangkan tulisan lain mengatakan bahwa pencopet lebih diterima daripada orang asing yang sedang berlibur.
Beberapa stiker menyatakan bahwa rumah sewa berbahaya bagi lingkungan sekitar Barcelona. Sementara terdapat pula rambu-rambu yang dibuat salah agar mengarahkan turis untuk menjauh dari taman dan objek wisata.
Namun, beberapa penduduk melihat bahwa turis membawa uang ke kota dan menulis grafiti tanggapannya.
"Mereka yang melukis ini pernah ke New York, Berlin, London, Lisbon, Tangier, Istanbul... tapi mereka tidak ingin ada orang yang datang ke lingkungan ini. Kemunafikan adalah cara terburuk untuk melawan gentrifikasi," tanggap karya seni balasan.
Kafe-kafe di daerah ini, serta toko-toko, telah menerapkan taktik menghasilkan uang yang baru. Salah satu tempat yang muak dengan orang-orang yang berkunjung dan tidak membeli apa pun adalah Queviures MΓΊrria, sebuah toko makanan bersejarah. Toko di Barcelona ini telah memperingatkan para turis bahwa mereka akan dikenai biaya sebesar lima euro atau sekitar Rp 84 ribu jika tidak melakukan pembelian.
Barcelona bukan satu-satunya tempat yang menolak jumlah pengunjung yang besar. Sebanyak 11 restoran dan resor di daerah Playa de Palma, Majorca, melarang turis untuk mengenakan kaos sepak bola, aksesoris pedagang kaki lima dan atasan tanpa tali di halaman mereka.
Sementara itu, para pejabat Spanyol memicu kemarahan dengan memberlakukan aturan baru, yakni enam minuman sehari untuk liburan all-inclusive di beberapa resor.
(wkn/fem)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan
Foto: Aksi Wulan Guritno Main Jetski di Danau Toba