Alasan Warung Daging Anjing Menjamur di Solo: Jamu-Bikin Badan Enak

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Alasan Warung Daging Anjing Menjamur di Solo: Jamu-Bikin Badan Enak

Angling Adhitya Purbaya - detikTravel
Selasa, 26 Des 2023 16:39 WIB
Members of anti-animal cruelty group Humane Society International, (HSI) transport a cage containing dogs from a slaughter house in Tomohon, North Sulawesi, Indonesia, Friday, July 21, 2023. Authorities on Friday announced the end of the brutally cruel dog and cat meat slaughter at a notorious animal market on the Indonesian island of Sulawesi following a years-long campaign by local activists and world celebrities.Β (AP Photo/Mohammad Taufan)
Ilustrasi anjing yang akan dijagal (Foto: AP/Muhammad Taufan)
Jakarta -

Solo dikatakan sebagai tempat yang memiliki banyak warung penjual daging anjing. Kenapa warung kuliner ekstrem itu menjamur di sana?

Dihimpun detikTravel, Selasa (26/12/2023), sejumlah daerah di Jawa Tengah sudah berupaya melakukan pelarangan konsumsi daging anjing. Sekitar 14 daerah sudah berupaya melakukan pelarangan, beberapa bahkan melalui peraturan daerah.

Sedangkan di Kota Solo, larangan untuk mengkonsumsi daging anjing sulit diterapkan. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno mengungkap alasannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di Solo itu memang karena banyak yang mengkonsumsi, karena katanya kalau mengkonsumsi itu badannya menjadi lebih enak," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jateng, Sumarno di Hotel Po Semarang, Senin (13/6/2022) lampau.

Bahkan, sebagian masyarakat di kota itu menganggap daging anjing sebagai jamu. Hal itu membuat upaya untuk melarang konsumsi daging anjing semakin sulit.

ADVERTISEMENT

Apalagi, warung-warung yang berjualan menu dengan bahan baku daging anjing terlanjur cukup banyak jumlahnya. Warung-warung itu juga sudah memiliki pelanggan.

"Solo belum melakukan pelarangan meskipun kami juga sudah mengedukasi, tapi belum intensif justru karena (warung) sudah terlalu banyak menjamur," jelasnya.

Meski demikian, pihaknya hingga kini masih terus berupaya menekan konsumsi daging anjing di Kota Solo melalui serangkaian kegiatan edukasi.

Edukasi yang dilakukan yaitu dari sisi ilmiah terkait resiko bahaya konsumsi daging anjing atau secara religi yaitu hukum haram mengkonsumsi daging anjing.

Sedangkan Koordinator Dog Meat Free Indonesia (DMFI) Karin Franken mengatakan kini sudah ada belasan daerah di Jawa Tengah yang sudah melarang peredaran daging anjing untuk dikonsumsi.

"Sudah bertambah daerah yang melarang konsumsi daging anjing, sudah ada 14 daerah kota dan kabupaten. Dan kami harapkan akan terus berkomunikasi dengan pemerintah kota dan kabupaten dan Alhamdulillah saya rasa akhir tahun kebanyakan sudah, kecuali Solo," ujar Karin.

Dia berharap di akhir tahun ini semua daerah di Jawa Tengah sudah memiliki aturan larangan mengkonsumsi daging anjing. Dengan demikian, diharapkan Kota Solo mau tak mau harus mengikuti.




(alg/msl)

Hide Ads