Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno merespons penilaian terhadap tiga bandara di Indonesia yang masuk kategori terburuk versi AirHelp. Apa kata dia?
Ketiga bandara itu Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin, Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, dan Bandara Ngurah Rai Denpasar. Survei dilakukan oleh lembaga konsumen penerbangan AirHelp dan hasilnya dipublikasikan oleh Bloomberg.
Daftar bandara terbaik dan terburuk itu dirilis pada 5 Desember 2023. Hampir 200 bandara di dunia masuk dalam penilaian itu, tepatnya 194 bandara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kriteria penilaian meliputi ketepatan waktu pemberangkatan, kepuasan pelanggan, dan fasilitas pelengkap di dalamnya, termasuk toko dan gerai kuliner. Penilaian dilakukan melalui survei yang dilakukan dari 1 Januari hingga 30 September kepada lebih dari 15.800 penumpang.
Sandiaga telah membaca hasil survei itu dan Survei itu menjadikan bahan evaluasi di Kemenparekraf. Dia mengaitkan kepuasan pelanggan itu dengan pentingnya budaya keramahtamahan di bandara. Dia berpendapat bandara sebagai tempat yang memberikan kesan pertama dari wisatawan ketika mengunjungi Indonesia.
"Bahwa mereka mendapatkan first impression (kesan pertama) itu di bandara, dan ini harus kita pastikan di bandara-bandara kita mengaplikasikan keramahtamahan khas Indonesia," kata Sandiaga saat merespons hasil survei Organisasi Airhelp di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Rabu (27/12).
Ia menuturkan telah melakukan pelatihan keramahtamahan bagi para petugas bandara, baik di bagian imigrasi hingga para porter yang membantu wisatawan membawa barang guna menciptakan layanan bandara yang baik.
Menurut Sandiaga, keramahtamahan di bandara memiliki peran penting sebagai kesan pertama yang diterima oleh wisatawan saat tiba di suatu destinasi. Kesan pertama dapat mempengaruhi persepsi mereka terhadap negara yang dituju ketika menjadi tujuan berwisata.
"Agar wisatawan ini tidak kapok ke Indonesia, mereka datang dan lebih banyak lagi wisata yang berkualitas dan berkelanjutan sehingga terbuka peluang usaha, ekonomi meningkat, dan lapangan kerja tersedia bagi masyarakat," kata Sandiaga.
Selain itu, kesan positif ini dapat memicu wisatawan untuk menjelajahi lebih banyak aspek budaya dan keindahan alam yang dimiliki oleh destinasi tersebut. Dengan demikian, keramahan di bandara bukan hanya menjadi layanan, tetapi juga investasi dalam daya tarik pariwisata suatu negara.
"Karena sebagian besar dari wisatawan itu bukan hanya mencari keindahan alam tetapi mereka merasakan bagaimana di Indonesia itu pelayanan ini sangat diutamakan, keramahtamahan," kata Sandiaga.
Oleh karena itu, Sandiaga meminta agar pelayanan yang baik dan suasana yang menyenangkan dengan budaya keramahtamahan dapat diciptakan diciptakan dengan baik utamanya di bandara-bandara yang menjadi pintu masuk bagi wisatawan manca negara.
"Yang paling penting itu tiga pintu utama wisatawan ke Indonesia yaitu (Bandara) Ngurah Rai Bali, Soekarno Hatta, dan juga banyak yang masuk melalui pintu Batam dan Kepri. Jadi, itulah titik-titik utama kita untuk meningkatkan keramahtamahan, kualitas pelayanan," kata Sandiaga.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol