Ha Long Bay di Vietnam memiliki keunggulan rona turquoise (hijau toska, biru kehijauan, atau pirus). Sayangnya, polusi dan pembangunan memudarkan kekhasan itu, juga mengancam satwa liar.
Ha Long Bay merupakan teluk seluas Β±1.500 km persegi di sebelah utara Vietnam dengan garis pantai sepanjang 120 km. Ha Long Bay ditetapkan sebagai warisan dunia UNESCO sejak 1994 dan menjadi salah satu dari tujuh kejaiban dunia versi New 7 Wonders Foundation.
Teluk itu terdiri dari 1.969 pulau-pulau batu kapur yang menjulang muncul dari laut. Beberapa pulau memiliki gua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keajaibannya ditambah dengan warna air laut hijau toska, turquoise, atau pirus. catatan perjalanan wisata menunjukkan destinasi itu dikunjungi lebih dari tujuh juta orang pada tahun lalu.
Namun kekhasan itu terpengaruh pertumbuhan pesat Ha Long City, yang kini menjadi lokasi kereta gantung, taman hiburan, hotel mewah, dan ribuan rumah baru. Pembangunan pesat itu telah merusak ekosistemnya.
Bulan lalu, gambar-gambar yang dipublikasikan di media pemerintah menunjukkan sebuah lokasi konstruksi besar yang melintasi perairan teluk tetangga, memicu kemarahan di kalangan pelestari lingkungan.
Para ahli konservasi memperkirakan awalnya terdapat sekitar 234 jenis karang di teluk itu, tetapi kini jumlahnya menjadi sekitar setengahnya. Selain itu, ada masalah besar soal sampah manusia dan plastik.
"Saya sebenarnya mengharapkan lebih banyak perairan biru di Vietnam," kata Anete Cimbule, turis dari Latvia.
"Kami ingin melihat air yang lebih bersih," dia menambahkan.
Salah satu pilot yang rutin melintasi Ha Long Bay, kapten Nguyen Ba Hai, mengakui kawasan itu tidak sebiru hijau dulu. Dia juag menyebut sampah plastik lebih banyak muncul belakangan ini.
"Selama satu dekade terakhir... pembuangan sampah plastik ke laut telah meningkat pesat, ini sangat mengerikan. Seharusnya, airnya bisa sebiru dulu," kata dia.
(fem/iah)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol