Siapapun bakal mengernyitkan dahi mendengar cerita 3 bolang dari Purwakarta ini. Mereka nekat liburan ke Pangandaran hanya dengan modal uang Rp 10 ribu doang.
Mereka adalah Jaki Irsyad (15), Dodi Alam (15), dan Iwan Permana (18). Tiga sahabat yang berasal dari Kampung Ciloji dan Kampung Kiarapedes, Desa Kiarapedes, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta.
Kami bertemu dengan ketiganya saat sedang turun dari sebuah mobil pikap di Simpang Grand Hotel, Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Saat ditanya, ketiga remaja itu mengaku hendak menuju ke Pantai Pangandaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mau ke Pangandaran, mumpung libur sekolah," kata Jaki yang menjawab saat ditanya tujuan mereka, Senin (1/1/2024) kemarin.
Yang mengejutkan, ketiganya mengaku tidak membawa bekal uang yang banyak. Cuma Rp 10 ribu saja. Sisanya, modal nekat.
"Direncanainnya sebelum libur sekolah, sekarang baru bisa berangkat. Kalau modal uang nggak punya, tadi juga dari rumah cuma bekal Rp 10 ribu," kata Iwan, si remaja tertua sembari tertawa.
Remaja yang masih duduk di bangku kelas 3 SMP itu menceritakan perjalanan mereka dari Purwakarta. Mereka berangkat dari rumah sekitar pukul 10.00 WIB, lalu tiba di Lembang sekitar pukul 14.00 WIB.
"Tadi berangkat jam 9 dari rumah, baru dapat tumpangan jam 10 pagi. Nge-BM (menumpang kendaraan angkutan barang). Terus sampai di Lembang, dari Lembang mau lanjut lagi biar bisa sampai Pangandaran," tutur Jaki.
Mereka sama sekali tak memikirkan bagaimana untuk membeli perbekalan makanan, kejadian tak terduga, apalagi biaya penginapan. Paling penting, hasrat liburan mereka bisa terpenuhi.
"Makan sama tidur gimana nanti, paling tidur di masjid atau musala. Makan juga ya sebisa-bisa paling minta saja. Baju juga nggak bawa, ya berangkat saja. Tadi bilang ke orangtua mau main ke Pangandaran, diizinkan," ujar Iwan.
Perjalanan panjang ke Pangandaran itu, mereka harapkan bisa terselesaikan dalam waktu sehari semalam. Mereka berbekal aplikasi Google Maps di ponsel yang mereka bawa.
"Tahu (rute). Dari sini ke Bandung, terus ke Cileunyi, arah Garut. Kan ada Google Maps,jadi nggak akan nyasar," kata Iwan dengan percaya diri.
Bukan Liburan Modal Nekat yang Pertama
Rupanya, ini bukan kali pertama mereka melakukan perjalanan dengan istilah nge-BM itu. Perjalanan seperti ini udah sering mereka lakukan. Jaki menyebut nama Gedung Sate di Kota Bandung yang sudah mereka kunjungi sebelas kali.
"Ke Gedung Sate sudah sebelas kali, sama nge-BM juga. Di situ ya foto-foto terus habis itu sore juga pulang lagi," kata Jaki.
Mereka juga pernah menempuh perjalanan ke Laut Putih di Kabupaten Karawang serta Pondok Bali di Indramayu. Semua dilakukan dengan modal nekat, tanpa berbekal uang banyak.
"Paling sering ya ke Gedung Sate. Paling jauh sekarang ke Pangandaran, rencana di sana 4 hari," ucap Jaki.
Tentu perjalanan bermodal nekat yang mereka tempuh bukan tanpa hambatan. Selain sulitnya mencari kendaraan yang sejalan dengan tempat tujuan mereka, cuaca yang tak menentu, juga ada resiko mereka dipalak di jalan.
"Pernah dipalak waktu itu, karena nggak punya uang jadi jaket yang diambilnya," pungkas Dodi.
-----
Artikel ini telah naik di detikJabar.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol