Thailand dan China Berdamai, Hapus Syarat Visa Selamanya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Thailand dan China Berdamai, Hapus Syarat Visa Selamanya

bonauli - detikTravel
Rabu, 03 Jan 2024 06:07 WIB
Chinese tourists dance with puppet as Chinese tourists are welcomed on the arrivals at Suvarnabhumi International Airport in Samut Prakarn province, Thailand, Monday, Sept. 25, 2023. Thailands new government granting temporary visa-free entry to Chinese tourists, signaling that the recovery of the countrys tourism industry is a top economic priority. (AP Photo/Sakchai Lalit)
Ilustrasi turis China ke Thailand (Sakchai Lalit/AP)
Bangkok -

Thailand dan China sempat terjebak dalam hubungan panas dingin di sektor wisata. Kini, kedua negara berdamai melalui visa.

Dilansir dari Vietnam Express pada Rabu (3/1/2023), Thailand dan China berencana menghapus persyaratan visa bagi warga negara masing-masing secara permanen. Penghapusan syarat visa dimulai Maret 2024.

Perdana Menteri (PM) Thailand Sretta Thavisin mengatakan bahwa negara itu sangat bergantung pada pariwisata makanya segala cara dibuat untuk merayu turis-turis asing. Salah satu potensi terbesar adalah wisatawan China.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tetapi, belakangan turis China enggan berlibur ke Thailand. Faktor keamanan menjadi alasannya.

Untuk mendatangkan kembali turis China, Thailand melakukan uji coba bebas visa pada turis China dari bulan September 2023 hingga Februari 2024.

ADVERTISEMENT

Pembebasan visa ini dirasa menguntungkan, sehingga akan terus dilanjutkan.

"Ini akan meningkatkan hubungan kedua negara," kata PM Sretta.

Pada tahun 2023, Thailand menyambut 28 juta wisatawan asing. Jumlah ini melebihi target awal dan menghasilkan pendapatan 1,2 triliun baht menurut data pemerintah.

Ada dua sumber utama dari jumlah wisatawan tersebut yaitu Malaysia dengan jumlah 4,5 juta pengunjung, dan Tiongkok dengan angka 3,5 juta turis.

Jika dibandingkan dengan rekor sebelum pandemi, jumlah turis Tiongkok belom ada apa-apanya. Sebelum Covid, jumlah turis Tiongkok mencapai 11 juta turis dari keseluruhan total 39 juta wisatawan.

Pada sebuah survei yang dilakukan oleh sebuah perusahaan pemasaran digital China Trading Desk di akhir tahun 2023 mengatakan bahwa warga Tiongkok akan tetap memilih liburan ke Thailand di masa depan.

Tahun ini Thailand menerima lebih dari 3,1 juta kedatangan antara bulan Januari-November.

Posisi kedua disabet oleh Vietnam dengan jumlah 1,5 juta wisatawan China, diikuti oleh Malaysia dengan 1,4 juta wisatawan menurut data yang dikumpulkan oleh kementerian pariwisata negara masing-masing.

Di posisi selanjutnya ada Singapura dengan total 1,23 juta turis China di sepanjang tahun. Dianggap sebagai salah satu tempat teraman di dunia, Singapura yang terkenal dengan pengendalian senjata dan tingkat kejahatan rendah mulai mencuri perhatian turis Tiongkok.

Lantas bagaimana dengan Indonesia? RI harus puas duduk di bawah Singapura. Indonesia cukup bangga karena berhasil membawa lebih dari 637 ribu turis Tiongkok.

Selanjutnya adalah Kamboja dengan jumlah 498.250 turis China dan Filipina dengan jumlah 240 ribu wisatawan.

Keberhasilan Thailand didukung dengan uji coba pembebasan bisa bagi turis Tiongkok pada bulan September. Tak mau kalah, Malaysia pun melakukan hal yang serupa di bulan Desember ini.




(bnl/fem)

Hide Ads