Pengantin baru asal Malaysia ini gigit jari karena gagal berbulan madu dan kehilangan banyak uang. Gegara, paspor basah.
Pasangan yang hendak berbulan madu itu adalah Muhammad Fikry Azman dan istrinya Nur Amira Fatin Norazmi. Pasangan yang sama-sama berusia 29 tahun itu siap menuju Turki.
Tetapi, tidak disangka-sangka liburan mereka batal. Saat check-in bagasi di Bandara Internasional Kuala Lumpur, mereka ditolak masuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengalaman itu diungkapkan Fikry melalui akun Tiktoknya. Dalam video yang diposting, Fikry bilang paspornya ditolak karena rusak karena hujan pada malam sebelumnya.
Fikry kemudian menceritakan kronologi penolakan di bandara itu. Dia mengatakan dihentikan oleh seorang pegawai maskapai penerbangan saat mendaftarkan tas mereka pada akhir Desember 2023. Saat itu, petugas memperingatkan bahwa paspor mereka yang tidak memenuhi standar yang disyaratkan.
Setelah peringatan tersebut, pasangan tersebut kembali diberitahu kalau mereka berpotensi menghadapi denda besar. Selain itu, ada risiko menunggu dalam waktu yang panjang setelah mendarat di Turki karena dokumen tidak memenuhi syarat.
Paspor Basah gegara Kehujanan
Fikry menceritakan bagaimana paspor itu rusak. Di malam sebelum keberangkatan, Fikry terjebak hujan lebat di Kompleks Bea Cukai, Imigrasi dan Karantina Johor Bahru saat pulang kerja.
Apesnya, saat itu dia memakai tas tidak tahan air. Setelah sampai di rumah dan membuka tas, seluruh barang bawaannya basah kuyup. Termasuk, paspor.
Paspor Fikry tidak berpelindung.
"Ketika saya sampai di rumah, saya melihat 80 persen paspor saya basah. Saat itu, saya tidak berpikir untuk menjemurnya terlebih dahulu karena ada barang yang harus dibeli dan uang untuk ditukarkan," kata Fikry seperti dikutip The Sun.
"Setelah itu, kami berangkat dan saya berkendara ke Sepang (ke bandara) sekitar jam 01.00," dia menambahkan.
Barulah setelah sampai di bandara, Fikry menyadari paspor rusak.
Fikry panik luar biasa. Dia lari mencari toilet terdekat dan menaruhnya di bawah pengering tangan untuk mengeringkan, tetapi tidak berhasil.
Dan, penolakan itu terjadi. Fikry sampai berkaca-kaca setelah mendapatkan keterangan tidak dapat terbang.
Sialnya lagi, mereka tidak bisa mendapatkan pengembalian uang sebesar 2.737 pound sterling atau Rp 53,6 juta yang mereka bayarkan kepada agen travel untuk perjalanan sembilan hari. Mereka singgah di sejumlah kota, Istanbul, Cappadocia, Pamukkale, dan Bursa.
Sudah begitu, mereka terbang di hari Minggu, sehingga tidak ada bantuan spesialis di bandara untuk mendapatkan paspor darurat.
Dalam kesedihannya, Fikry sempat meminta istri untuk terbang lebih dulu. Firky berkata akan mengupayakan segala hal untuk bisa menyusul ke Turki.
Tetapi, Nur bersikeras bahwa mereka harus pergi bersama-sama, bukan meninggalkan satu sama lain.
Poin yang Bikin Paspor Ditolak
Dalam video itu Fikry juga merinci kategori paspor rusak dan menjadi alasan ditolak terbang ke negara lain.
"Paspor tidak boleh terkena air karena dapat menyebabkan tulisan pada dokumen membengkak atau merusak stempel paspor," ujarnya.
Otoritas Imigrasi dan Pos Pemeriksaan di negara tersebut memberikan peringatan kepada orang-orang yang akan berlibur untuk menyimpan paspor mereka di tempat yang aman agar tidak rusak.
Situs web mereka mengklasifikasikan paspor yang rusak sebagai paspor yang "tidak dalam kondisi untuk diterima sebagai bukti identitas oleh negara asing".
Paspor rusak yang tidak bisa diterima itu di antaranya robek, halaman yang hilang atau terlepas, penjilidan yang longgar, kerusakan pada chip identifikasi frekuensi radio, halaman biodata yang copot atau terlepas, dan halaman yang pudar karena kerusakan air.
Sejumlah warganet menanyakan mengapa pasangan tersebut tidak berusaha untuk sampai ke Turki. Tetapi, menyerah begitu saja setelah petugas check in menyebut risiko yang akan ditanggung Fikry dan pasangan jika ngotot terbang.
Salah satu pemilik akun TikTok merespons. Dia bilang kalau ngotot ke Turki itu merupakan sebuah perjudian.
"Maskapai penerbangan bertanggung jawab atas penumpang yang ditolak masuk ke negara mana pun dan dalam banyak kasus harus mengembalikan mereka ke titik asal dengan biaya yang ditanggung maskapai. Oleh karena itu, staf maskapai penerbangan sangat konservatif dalam mengevaluasi dokumen perjalanan," kata dia.
"Jika pegawai maskapai penerbangan yakin paspor Anda rusak, mereka mungkin menolak check-in atau boarding," dia menegaskan.
Meskipun sangat menderita karena tidak bisa berbulan madu, Fikry menerima keputusan tersebut.
"Ini salah saya terkait paspor basah, saya tidak waspada tentang hal ini. Ini sebuah pelajaran moral tentang paspor," kata dia.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Sepi, Waktu Tempuh 1,5 Jam dari Bandung Jadi Biang Kerok?
TNGR Blokir Pemandu Juliana Marins, Asosiasi Tur Bertindak