Rumah Jadul Berusia Ratusan Tahun di Sumedang Tarik Minat Para Jutawan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Rumah Jadul Berusia Ratusan Tahun di Sumedang Tarik Minat Para Jutawan

Nur Azis - detikTravel
Selasa, 09 Jan 2024 16:05 WIB
Rumah berusia ratusan tahun milik Emah (84) di Dusun  Hambawang, Desa Padaasih, Kecamatan Conggeang, Sumedang
Foto: Rumah jadul di Sumedang sudah berusia ratusan tahun (Nur Azis/detikJabar)
Sumedang -

Rumah jadul yang usianya sudah ratusan tahun di Sumedang ternyata menarik minat para jutawan untuk membelinya. Bagaimana kisahnya?

Rumah peninggalan zaman dulu memang tak lekang dimakan zaman. Bahkan, banyak yang mencarinya hanya untuk sekedar faktor kenangan masa lalu, selayaknya saat sedang liburan ke rumah nenek.

Ternyata, rumah-rumah jadul semacam itu masih banyak ditemui di Kabupaten Sumedang. Contohnya seperti rumah berusia ratusan tahun milik Emah (84) yang berada di Dusun Hambawang, Desa Padaasih, Kecamatan Conggeang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rumah model panggung milik Emah dengan anyaman bambu atau bilik itu tampak begitu asri dengan halaman yang ditumbuhi rumput hijau, serta pohon rambutan yang begitu rindang.

Bagian 'golodog' (bahasa Sunda untuk menyebut bagian depan rumah) telah diubah menjadi teras berkeramik, sehingga semakin menambah kesan adem saat dilihat. Ditambah dengan keberadaan kolam ikan yang ada di samping rumah, makin menambah suasana rumah zaman dulu yang asri.

ADVERTISEMENT
Rumah berusia ratusan tahun milik Emah (84) di Dusun  Hambawang, Desa Padaasih, Kecamatan Conggeang, SumedangRumah berusia ratusan tahun di Dusun Hambawang, Desa Padaasih, Kecamatan Conggeang, Sumedang Foto: Nur Azis/detikJabar

Rumah Mak Emah terbilang cukup luas dengan memiliki beberapa ruangan, di antaranya ruang tamu, ruang tengah, dua ruang kamar tidur, satu ruangan tempat salat dan penambahan ruangan dapur dan toilet.

Sembilan puluh persen dari rumah itu masih orisinal. Hanya sedikit yang mengalami perbaikan atau perubahan. Bagian besi-besi penyangga ventilasi udara serta besi-besi di bagian teras rumah peninggalan zaman dulu tampak masih kokoh berdiri dengan desainnya yang khas dan sederhana.

Tidak hanya bentuk dan material bangunannya yang masih mempertahankan keorisinalitasannya, bahkan perabotan seperti kursi dan lemari di ruangan tengah merupakan peninggalan zaman dulu.

Dadi (63), anak kedua dari Mak Emah mengungkapkan, rumah tersebut merupakan rumah peninggalan turun temurun yang telah berusia ratusan tahun. Kini, rumah itu ditempati oleh generasi keempat keluarganya.

"Rumah ini itu sudah ditempati oleh empat generasi, pertama itu ditempati oleh moyang saya yang dipanggil Abah Eyang, kemudian dilanjutkan oleh Uyut saya yaitu Haji Marzuki, kemudian oleh kakek saya yang bernama Sumitra, lalu ditempati oleh kedua orang tua saya yakni Mak Emah dan suaminya yang kini telah meninggal yaitu almarhum Pak Adik," ungkap Dadi, belum lama ini.

Menurut Dadi, rumah yang kini ditempati oleh ibunya, adik iparnya serta dua keponakannya itu tidak banyak perubahan dari dulu sampai sekarang.

"Perubahannya hanya di bagian depan rumah yang dulunya berupa golodog kini jadi teras berkeramik, terus di bagian atap depan yang semula berbahan seng kini diubah dengan atap spandek," terangnya.

Lantaran kesan unik yang dimilikinya, tidak jarang ada jutawan dari kota besar yang ingin membeli rumah bersejarah itu.

"Suka. Suka ada saja yang menawar rumah ini. Bahkan, pernah ada yang menawar ke kita dengan tawaran kita bebas mau bangun di mana saja, model gimana saja, semua biaya ditanggungnya, asal tukar dengan rumah ini," ungkap Dadi.

Bagi keluarga Dadi sendiri, rumah tersebut adalah rumah peninggalan yang akan dijaga oleh keluarga sampai kapan pun.

"Rumah ini menjadi salah satu rumah yang pertama berdiri di Dusun Hambawang," ujarnya.


-----

Artikel ini telah naik di detikJabar.




(wsw/wsw)

Hide Ads