Viral Lautan Pasir Bromo Banjir, Taman Nasional Membantah

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Viral Lautan Pasir Bromo Banjir, Taman Nasional Membantah

Muhajir Arifin - detikTravel
Rabu, 10 Jan 2024 15:32 WIB
air limpasan kaldera bromo
Foto: Lautan Pasir Bromo banjir (dok. Istimewa/Tangkapan Layar)
Pasuruan -

Viral di medsos, video yang memperlihatkan Lautan Pasir Bromo dilanda banjir usai diguyur hujan lebat. Pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru pun membantah.

Hujan deras yang mengguyur kawasan Gunung Bromo menyebabkan banjir di lautan pasir. Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) pun memberikan penjelaskan, bahwa yang terjadi di Lautan Pasir Bromo itu bukanlah banjir.

Kepala Bagian Tata Usaha BB TNBTS Septi Eka Wardhani mengatakan fenomena itu bukanlah banjir. Air yang mengalir itu merupakan aliran air saat hujan deras yang cepat surut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bukan banjir, itu aliran air saja karena hujan deras. Nanti akan meresap ke dalam di sekitar Mendongan," kata Septi.

Dari video yang ramai beredar di media sosial, terlihat ada sejumlah orang yang diduga warga lokal di kawasan lautan pasir Bromo sedang membantu pemotor yang terjebak banjir. Ketinggian air banjir saat itu cukup tinggi, mencapai batas betis orang dewasa.

ADVERTISEMENT

Banjir itu terjadi di lautan pasir Bromo, tepatnya di kawasan Bukit Dingklik, Desa Wonokitri, Tosari, Pasuruan. Banjir berawal ketika hujan lebat terjadi sejak pukul 11.00 WIB.

"Hujan deras, air dari Gunung Widodaren turun ke lautan pasir, lewat situ, tepat sebelum naik ke Penanjakan dari arah lautan pasir," kata tokoh masyarakat Tengger, Tosari, Widian Dharma Singgih, Selasa (9/1/2024).

Senada dengan Septi, Singgih menjelaskan bahwa lokasi banjir merupakan jalur air. Setiap hujan deras, air dari atas memang melewati jalur tersebut.

"Tapi tidak lama. Hujan berhenti, beberapa saat kemudian surut," jelasnya.

Singgih mengungkapkan, bahwa sejumlah pemotor yang nekat menerobos banjir itu memang sempat terjebak. Namun, sebagian besar pemotor lainnya rela menunggu sampai banjir surut.

"Warga yang pulang dari ladang. Sebagian lagi warga Brang Wetan dan Brang Kulon yang memang setiap hari melintas," jelas Singgih.


-----

Artikel ini telah naik di detikJatim.




(wsw/wsw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads