Lautan Pasir Bromo Banjir, Wisatawan Harap Hati-hati Saat Hujan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Lautan Pasir Bromo Banjir, Wisatawan Harap Hati-hati Saat Hujan

Muhajir Arifin - detikTravel
Kamis, 11 Jan 2024 18:40 WIB
air limpasan kaldera bromo
Foto: Istimewa (Tangkapan Layar)
Pasuruan -

Lautan pasir Bromo viral di media sosial karena banjir. Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) meminta wisatawan dan warga berhati-hati.

"Imbauannya tetap hati-hati jika melintasi kawasan dalam kaldera Tengger. Terutama saat hujan lebat di bukit-bukit sekitarnya yang berpotensi menyebabkan aliran air yang cukup besar," kata Kepala Bagian Tata Usaha BB TNBTS Septi Eka Wardhani, Kamis (11/1/2024).

Hujan lebat di kawasan Gunung Bromo kerap menyebabkan banjir di lautan pasir. Banjir di lautan pasir itu terjadi akibat limpasan air dari sejumlah bukit saat hujan deras.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

air limpasan kaldera bromoair limpasan kaldera bromo Foto: Istimewa (Tangkapan Layar)

Sebelumnya, hujan deras mengguyur kawasan Gunung Bromo. Akibatnya, sejumlah warga dan motornya terjebak banjir di lautan pasir Bromo. Sebuah video beredar di sejumlah grup aplikasi percakapan dan dibagikan berkali-kali.

Video itu menunjukkan bagaimana sejumlah orang diduga warga di kawasan lautan pasir Bromo membantu pemotor yang terjebak banjir. Peristiwa itu terjadi lautan pasir di kawasan Bukit Dingklik, Desa Wonokitri, Tosari, Pasuruan imbas hujan deras sejak Selasa (9/1) siang pukul 11.00 WIB.

ADVERTISEMENT

Terlihat dalam video berdurasi 30 detik tersebut, ketinggian banjir mencapai betis orang dewasa. Pasir berpadu air dengan aliran yang cukup deras terlihat menyulitkan warga yang mengendarai sepeda motor.

Kabag Tata Usaha BB TNBTS Septi Eka Wardhani mengatakan bahwa kondisi itu bukan banjir. Air yang mengalir itu merupakan aliran air yang biasa terjadi saat hujan deras dan akan cepat surut.

"Bukan banjir, itu aliran air saja karena hujan deras. Nanti akan meresap ke dalam di sekitar Mendongan," kata Septi.

Tokoh masyarakat Tengger, Tosari, Widian Dharma Singgih membenarkan bahwa lokasi banjir itu adalah jalur air. Setiap hujan deras, air dari atas memang melewati jalur tersebut.

"Tapi tidak lama. Hujan berhenti, beberapa saat kemudian surut," jelasnya.

****

Baca berita selengkapnya di sini.




(bnl/bnl)

Hide Ads