Kaya Keindahan Alam & Budaya, Sumenep Diserbu Turis Lokal-Asing

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kaya Keindahan Alam & Budaya, Sumenep Diserbu Turis Lokal-Asing

Jihaan Khoirunnisaa - detikTravel
Sabtu, 13 Jan 2024 11:59 WIB
Gili Iyang Pantai
Foto: Andhika Lingga Putera
Jakarta - Kabupaten Sumenep, di Madura, Jawa Timur, kian ramai dikunjungi wisatawan. Hal ini terlihat dari lonjakan jumlah turis yang berlibur ke Sumenep pada tahun 2023.

Diketahui, tahun lalu Sumenep dikunjungi sebanyak 1.533.385 turis. Jumlah ini naik drastis dari yang sebelumnya 1.057.434 wisatawan pada 2022.

Pemerhati pariwisata A. Faidlal Rahman (Faid) mengatakan peningkatan jumlah turis yang datang wajar saja. Apalagi menurutnya Kabupaten Sumenep menawarkan daya tarik wisata yang komplit, mulai dari keindahan alam hingga kekayaan budaya, sehingga memikat wisatawan domestik maupun turis asing.

"Sumenep ini merupakan sebuah destinasi pariwisata yang memiliki potensi yang cukup besar. Baik itu dari sisi budayanya, keagamaannya, tradisinya, dan potensi alamnya. Artinya kabupaten Sumenep ini adalah destinasi pariwisata yang lengkap ketimbang tiga kabupaten lainnya di Madura," katanya kepada detikcom, Sabtu (13/1/2024).

"Orang datang ke Sumenep itu pasarnya yang paling dominan itu adalah wisata ziarah. Selain itu ada wisata alamnya dengan pantai, Gili Iyang, Pantai Sembilan, event-event juga yang diselenggarakan kan seperti itu. Semuanya dapat menunjang jumlah dan peminat orang untuk berkunjung ke Sumenep," terangnya.

Lebih lanjut ⁠Tenaga Ahli Pariwisata Bupati Sumenep ini memaparkan Kabupaten Sumenep juga menonjol dengan peninggalan sejarah kerajaan yang masih beririsan dengan era Kerajaan Singasari dan Majapahit. Hal ini yang membuatnya berbeda dari kabupaten lain di Pulau Madura.

"Kalau boleh saya katakan Sumenep ini bagaikan Solo gitu (kalau di Jawa Tengah). (Kerajaan) itu tidak dimiliki oleh tiga kabupaten lain," terangnya.

Di sisi lain, Faid yang juga Tourismologist Universitas Brawijaya ini memuji kinerja Pemerintah Kabupaten Sumenep di bawah nakhoda Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo atau yang akrab disapa Cak Fauzi. Dia menilai Cak Fauzi tak hanya bertindak sebagai bupati, melainkan turut aktif dalam mempromosikan beragam daya tarik pariwisata di Sumenep. Hal dilakukan melalui penyelenggaraan event offline, tapi juga online dengan memanfaatkan platform media sosial.

"Beliau itu tidak hanya menjadi bupati, tapi beliau itu promotor juga. Marketer juga bagi daerahnya. (Dia) ajak orang untuk datang. Milenial-milenial beliau ajak berkolaborasi untuk mempromosikan potensi Sumenep. Instagram-Instagram pemerintah daerah terutama OPD terkait juga aktif," paparnya.

Seperti diketahui tokoh muda Madura Cak Fauzi memang tengah gencar mendorong pengembangan wisata sebagai salah satu cara meningkatkan perekonomian masyarakat. Salah satunya dengan membuat program kalender wisata sepanjang tahun, yang menyuguhkan aneka atraksi, seperti karapan sapi hingga festival yang memamerkan kekhasan Sumenep juga Madura.

Upaya tersebut pun membuahkan hasil. Terlihat dari semakin banyak masyarakat yang mengenal dan melirik Sumenep sebagai destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi. Tak hanya itu, berkat tangan dingin Cak Fauzi, Kabupaten Sumenep sukses meraih deretan anugerah untuk sektor pariwisata.

Sebut saja Desa Wisata Aeng Tong-tong yang dinobatkan sebagai salah satu daya tarik wisata terbaik se-Indonesia. Bahkan meraih rekor MURI sebagai Desa dengan Empu Keris Terbanyak di dunia.

Faid berharap ke depan Pemkab Sumenep terus berkomitmen dalam membangun wilayah melalui 'pintu' pariwisata. Dia pun mendorong dinas dan stakeholder terkait untuk ikut bersama-sama merawat kelestarian budaya dan meningkatkan literasi sejarah. Tentunya tanpa mengesampingkan pengembangan daya tarik wisata alam. Sebab menurutnya membangun pariwisata tak semudah membalikkan telapak tangan karena harus melalui perjalanan panjang.

"Harapannya pariwisata semakin mensejahterakan dan semakin memakmurkan masyarakat. Termasuk juga memberikan dampak ekonomi yang lebih baik bagi masyarakat. Sehingga masyarakat bisa merasakan yang namanya nikmatnya. Nikmatnya sejahteranya melalui yang namanya aktivitas wisata," pungkasnya.




(prf/ega)

Hide Ads