Kinerja Perusahaan Umum Daerah (PUD) Pembangunan Medan disorot setelah rangkaian kematian harimau di Medan Zoo dan pegawai yang tidak digaji. Pjs Direktur Utama PUD Pembangunan Bambang Hendarto membantah adanya tunggakan gaji itu.
Santer dikabarkan pegawai Medan Zoo tidak digaji setelah tragedi kematian tiga harimau di Medan Zoo. Bukan hanya satu atau dua bulan, tetapi sampai empat bulan. Kondisi itu diungkapkan oleh Manajer Medan Zoo Parnius Harefa.
Tetapi, bambang menampiknya. Dia bersikukuh gaji pegawai dibayarkan tiap bulan kendati tidak penuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Soal gaji boleh saya coba luruskan, benar tetapi bukan seperti itu ada gambaran, bukan berarti teman-teman di sini tidak digaji empat bulan," kata Bambang seperti dikutip dari detikSumut.
Bambang menyebut pegawai digaji dengan cara dicicil. Gaji itu berasal dari pendapatan tiket masuk.
Ya, operasional Medan Zoo, baik untuk satwa atau pun pegawai dan lainnya bersumber semata-mata dari pembelian tiket masuk pengunjung. Medan Zoo tidak menyusu APBD.
Selama Covid-19, saat pandemi di masa kebun binatang dan seluruh objek wisata harus tutup untuk mencegah penularan Covid-19, bantuan diberikan dari pihak lain. Di antaranya, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia (PKBSI).
"Tetapi dengan kondisi riil misalnya gajinya 100 persen, gitu kan, karena kondisi finansial yang menurun kita kemarin kita hanya membayarkan gaji, misalnya, dalam sebulan 30 persen, kemudian 50 persen, dicicil sesuai dari tiket yang masuk. Ini kan hanya kita pergunakan untuk kebutuhan operasional di sini, seperti misalnya pakan satwa kemudian listrik air dan lain-lainnya di sini, itu murni kita dapat dari tiket langsung," kata dia.
Selain dari tiket masuk, gaji pegawai juga dibayarkan dengan cara subsidi silang dari unit usaha PUD Pembangunan yang lain. Seperti unit usaha gudang yang disebut mengalami surplus.
"Untuk gaji teman-teman di sini, itu kita lakukan subsidi silang dari unit usaha PD pembangunan yang lain, misalnya dari gudang dan mungkin sendiri dari yang lain misalnya dari gudang yang mungkin hari ini sedikit hari ini masih bisa memberikan surplus bagi perusahaan," kata Bambang.
"Nah, itulah menjadi gaji juga bagi teman di sini, namun tidak telat empat bulan. Kondisinya benar, sebenarnya benar, tapi tiap bulannya masih bergaji, tetapi kalau full-nya hitungan full-nya, teman-teman ini bergaji sampai dengan Agustus," ujarnya.
Masalah lain yang menerpa Medan Zoo adalah utang pakan satwa selama tiga bulan. Bambang membenarkan situasi itu.
"Jadi kalau kondisi makanan sebenarnya tidak ada kendala, makanan itu dari mulai setelah COVID-19 kemarin, kami masih dapat bantuan CSR dari beberapa perusahaan dan sampai hari ini pun makanan kita masih disupport teman-teman PKBSI, BKSDA," kata Bambang.
Jadi, untuk makanan (satwa) tidak ada kendala. Memang, kami punya utang ke vendor, artinya ada sekitar tiga bulan kita belum mampu membayarkan tapi kalau untuk makanan kami tetap dapat untuk satwa-satwa ini," kata dia.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan