Sebuah temuan diduga peninggalan sejarah masa lampau ditemukan di kawasan Gunung Walat, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Temuan tersebut bikin heboh masyarakat.
Temuan tersebut diduga sebagai punden berundak, arca, hingga bekas telapak kaki di atas batu.
Sebenarnya, temuan itu didapati sejak lama oleh tim eksplorasi Jelajah Sejarah Soekaboemi (JSS), namun menarik perhatian setelah diunggah di akun media sosial milik JSS. Penemunya sendiri bernama Wahyu Suhendra yang akrab dipanggil Asang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu temuan Kang Asang, baru-baru ini namun posisi lokasi itu (ditemukan) sudah lama. Kondisinya di dalam semak-semak jadi perlu dibersihkan," kata Dida Hudaya, ketua Yayasan Jelajah Sejarah Soekaboemi (JSS), kepada detikJabar, Selasa (16/1/2024).
Secara kasat mata, Dida menjelaskan, di lokasi itu memang ditemukan beberapa indikasi benda yang mirip tempat ibadah, mirip di Tugu Gede Cengkuk yang juga berada di Kabupaten Sukabumi. Soal Tugu Gede Cengkuk bisa disimak di sini.
"Penampakan kasat mata, ada lokasi yang memang mirip tempat ibadah, kemudian berupa batu susunan, bale dan menhir. Memang persis seperti di Tugu Gede Cengkuk. Hanya memang perlu penelitian lebih lanjut, saya sempat konsultasi dengan ahlinya namun belum bisa memastikan harus meluncur dan melihat langsung di lokasi," kata Dida.
Dida menduga adanya cerita masa lampau dalam temuan itu dikaitkan dengan Kedatuan Cipamingkis yang hancur setelah diserang tiga kerajaan koalisi kesultanan Islam yang kala itu menyerang Kerajaan Pajajaran. Cipamingkis berada di bawah payung Kerajaan Pajajaran.
"Untuk di Ciheulang, Cibadak dulu Gunung Walat ke atas, ada dalam Koropak (cerita turun temurun) kaitan kisah Pajajaran atau Siliwangi yang diserang gabungan kerajaan Cirebon, Banten dan Demak," kata Dida.
"Namun begitu kisahnya harus benar-benar diteliti. Karena lokasi itu memang ada deretan kedatuan-kedatuan. Wilayah kerajaan kala itu diserang dan dibakar habis, kalau disampingkan ke situ itu ceritanya," dia menambahkan.
Menurut Dida, selain mirip dengan Tugu Gede Cengkuk, batuan tersebut juga mirip atau khas dengan bentuk di Gunung Padang.
"Batuan lama seperti Gunung Padang, kalau benar bisa ke situ awalnya, penemuan awal ya kemudian informasinya ada telapak kaki di atas batu. Kang Asang lebih kepada budaya, dulunya bala (kotor) dibersihkan belum kebuka semua," kata dia.
__________________
Artikel ini telah tayang di detikJabar
(wkn/wkn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol