Pajak hiburan naik jadi 40%. PHRI Bali menyebut pajak serupa di Thailand malah turun jadi 5%. Apalagi, Thailand adalah saingan Indonesia soal pariwisata.
Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Bali, I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya, mengingatkan pemerintah agar berhati-hati mengambil kebijakan pajak hiburan yang belakangan jadi polemik.
Menurutnya, kenaikan 40-75 persen terlalu tinggi dan berdampak terhadap tingkat kunjungan wisatawan ke Indonesia, khususnya Bali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia lantas membandingkan pajak hiburan di Thailand yang justru turun ke 5 persen. Ia khawatir, Indonesia akan kalah bersaing dengan Negeri Gajah Putih atau menguntungkan negara kompetitor lainnya.
"Mereka (Thailand) justru menurunkan pajaknya menjadi 5 persen. Mereka ingin lebih banyak turis datang ke Thailand. Ini persaingan lagi ketat. Destinasi bukan hanya Bali, banyak sekali di dunia," kata Rai saat ditemui di kawasan Berawa, Kuta Utara, Badung, Bali, Senin (15/1/2024) kemarin.
Rai berpendapat pungutan pajak hotel dan restoran sudah cukup untuk mendongkrak pendapatan, ketimbang menaikkan pajak di sektor hiburan. Menurutnya, tingkat kunjungan dan kebutuhan turis tidak seberapa untuk sektor hiburan.
"Misalnya kalau orang ke Bali seminggu, paling juga ke spa satu kali ya. Tapi mereka tinggal lebih dari satu minggu (di hotel) itu yang harusnya kita bandingkan. Ini bukan saat yang tepat untuk menaikkan pajak," kata dia.
Baca juga: Klaudia Makin Tenar, eh Ada yang Cemburu |
Menurut Rai, pelaku usaha sementara menunda bayar sebesar 40 persen yang berlaku sejak 1 Januari 2024, khususnya di Bali. Mereka beralasan menunggu hasil dari judicial review dan sementara tetap akan membayar pajak sesuai besaran di tahun sebelumnya, antara 12,5 persen atau 15 persen di daerah masing-masing.
"Jadi kenapa kami menunda? Sekarang ini lagi baru fase penguatan ekonomi. Tiba-tiba ada tax seperti ini sampai 40 persen. Contohnya ini kalau kita punya usaha spa. Begitu pasang tarif 500 ribu kemudian ada pajak lagi 40 persen, tamu sudah balik, sudah nggak akan mau dia," kata dia.
-----
Artikel ini telah naik di detikBali.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?