Selfie atau swafoto sudah menjadi aktivitas yang lumrah bagi semua orang, terlebih ketika berwisata. Namun, ternyata aktivitas ini banyak menimbulkan kematian. Lho kok bisa?
Menurut sebuah studi yang diterbitkan Journal of Travel Medicine pada 2022, studi itu menunjukkan terjadi 379 kematian yang berhubungan dengan swafoto selama 13 tahun terakhir. Bahkan, menurut data, selfie bisa lebih mematikan daripada serangan hiu.
Melansir Euronews, Kamis (18/1/2024), sebanyak 140 turis secara tragis meregang nyawa setelah mengambil foto terakhir mereka. Sementara itu, hanya 90 kecelakaan fatal yang melibatkan hiu dalam kurun waktu yang sama.
Bulan lalu, dikabarkan ada gondola terbalik di Venesia, Italia. Saat itu rombongan turis menolak untuk berhenti swafoto dan duduk. Tepat sebelum kecelakaan, pengemudi gondola meminta rombongan itu untuk tidak bergerak ketika ia melakukan manuver di bawah jembatan yang rendah. Beruntung, tidak ada korban terluka.
Adiksi untuk berselfie di tempat-tempat tak biasa turut mencatatkan banyak kecelakaan fatal. Di antaranya, jatuh dari tebing, kecelakaan mobil, dan diserang oleh satwa liar.
Misalnya, pada Desember 2023, wanita berusia 24 tahun tewas secara tragis ketika mencoba untuk selfie di tepi Benteng Prabalgad di India. Dia jatuh dari ketinggian 60 meter ke dalam jurang.
Contoh lainnya adalah selama pagelaran Tour de France 2023. Ada penonton yang mencoba swafoto dengan para pembalap yang melintas menyebabkan ia menjepit stang pembalap sepeda Amerika. Aksi selfie itu menyebabkan penumpukan 20 pembalap pada etape ke-15 race.
Akibatnya, kini para turis akan terancam denda besar dan hukuman penjara jika melakukan tindakan berbahaya untuk selfie.
Misalnya saja di Portofino di Italia utara yang sudah memberlakukan larangan swafoto di beberapa area kota sejak 2023. Aturan itu untuk mencegah kepadatan di jalan-jalannya yang sempit. Larangan itu diberlakukan setelah terjadi kekacauan yang disebabkan oleh para turis yang menghalangi lalu lintas untuk mengambil foto.
Data kematian akibat selfie
Dari 379 kematian terkait selfie di seluruh dunia antara tahun 2008 dan 2021, 37,2 persen di antaranya adalah pelancong, bukan penduduk lokal. Sekitar 49,9 persen dari kematian adalah jatuh dari ketinggian. Diikuti juga kecelakaan transportasi 28,4 persen dan tenggelam 15,3 persen.
Usia rata-rata korban selfie selama periode ini adalah 24,4 tahun. Perempuan lebih sering mengalami cedera fatal akibat jatuh dari ketinggian dan bertemu dengan hewan, sementara lebih banyak laki-laki yang tewas akibat risiko yang berhubungan dengan transportasi.
Negara-negara dengan jumlah kematian akibat selfie tertinggi termasuk India (26,4 persen), Amerika Serikat (10,3 persen), dan Rusia (8,7 persen).
Namun, data ini mungkin saja bisa lebih buruk lagi. Karena menurut studi oleh Journal of Family Medicine and Primary Care, kematian yang berhubungan dengan selfie kemungkinan besar tidak dilaporkan. Itu karena biasanya kecelakaan akibat insiden ini tidak terdaftar sebagai penyebab kematian.
Simak Video "Wanti-wanti UNESCO soal Tren Selfie dan Bikin Konten di Situs Bersejarah"
(wkn/fem)