Pemeriksaan Boeing 737 MAX 9 setelah panel jendela pesawat Alaska Airlines lepas di udara pada 5 Januari selesai. Hasilnya, pesawat jenis itu diijinkan mengangkasa lagi, tetapi dengan peringatan keras.
Dilansir dari BBC pada Kamis (25/1/2024), regulator penerbangan AS Administrasi Penerbangan Federal (FAA) memberikan ijin itu pada 24 Januari waktu setempat. Sebelumnya, sebanyak 171 pesawat dari United Airlines dan Alaska Airlines dilarang terbang untuk dilakukan inspeksi. Dua maskapai penerbangan AS itu memang yang menggunakan Boeing 737 MAX 9 paling banyak.
United Airlines mengatakan telah menerima persetujuan akhir dari FAA untuk menyelesaikan proses pengembalian 79 armada ke layanan. Sementara itu, Alaska Airlines berharap pesawat dapat kembali digunakan pada Jumat (26/1).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
FAA menyebutkan pesawat-pesawat itu akan segera dikembalikan dalam beberapa hari setelah inspeksi selesai. Namun, FAA memberikan peringatan keras kepada Boeing. FAA tidak mengizinkan Boeing produksi pesawat Boeing 737 Max 9 lagi.
"Hal ini tidak akan kembali normal bagi Boieng," kata Administratos FAA Mike Whitaker dalam sebuah pernyataan.
"FAA tidak akan menyetujui permintaan apa pun dari Boeing untuk memperluas produksi atau menyetujui jalur produksi tambahan sampai kami yakin bahwa masalah kendali mutu yang ditemukan selama proses telah diselesaikan," keterangan FAA ditambahkan.
Bos Alaska Airlines dan United Airlines telah menyatakan frustrasi terhadap Boieng atas larangan terbang itu. Sebab, berimbas terhadap pelayanan maskapai mereka. Apalagi, hasil inspeksi menunjukkan ada sejumlah masalah dengan baut.
"Saya lebih dari frustrasi dan kecewa. Saya marah, inspeksi menemukan banyak baut yang lepas," kata Ben Minicucci, bos Alaska Airlines.
United juga mengatakan awal pekan ini mereka akan kehilangan uang karena larangan terbang tersebut. Kepala operasi perusahaan Toby Engvist, mengatakan maskapai sedang bersiap untuk mulai menerbangkan kembali pesawat tersebut mulai 28 Januari.
(bnl/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan