Pantai-pantai di Tulum, Meksiko dan reruntuhan kota pelabuhan Maya kuno terpelihara dengan baik dan memikat warga dunia. Secara jontras, kawasan itu dijaga ratusan tentara.
Ternyata, di balik kecantikannya, Tulum juga menjadi sarang penjahat. Ya, angka kriminal di Tulum tinggi.
Pihak berwenang pun melakukan upaya untuk mengamankan dan menciptakan lingkungan lebih tenang di sana. Wali Kota Tulum, Diego Castanon Trejo, mengungkapkan baru-baru ini menambah 30 personel Angkatan Laut Meksiko ke dalam pasukan penegak hukum di kotanya.
Dilansir dari Fox News, Sabtu (27/1/2024) dengan tambahan itu, kini lebih dari 250 tentara berada di Tulum. Trejo mengatakan dari 250 anggota militer aktif yang ada di Tulum, hampir 100 di antaranya berasal dari Angkatan Laut.
Penambahan jumlah penegak hukum itu dilakukan setelah seorang turis Meksiko ditembak dan dibunuh di sebuah resor Tulum pada bulan April. Pihak berwenang mengatakan bahwa turis itu diduga menolak menyerahkan jam tangan mahal yang dikenakannya, dan ditembak oleh para perampok.
Pada tahun 2023, Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan peringatan perjalanan yang memperingatkan para pelancong untuk 'meningkatkan kewaspadaan' terutama setelah gelap. Mereka juga menulis detail titik rawan seperti di resor pantai di Cancun, Playa del Carmen, dan Tulum, yang pernah dilanda kekerasan geng narkoba di masa lalu.
Pada tahun 2022, dua warga Kanada terbunuh di Playa del Carmen, karena utang antara geng penyelundup narkoba dan senjata internasional.
Mundur lagi, pada tahun 2021, di Tulum, dua turis, satu adalah blogger perjalanan California yang lahir di India dan satu lagi asal Jerman terbunuh. Dugaan mereka terjebak dalam baku tembak antara pengedar narkoba.
Simak Video "Video: Ngeri Penembakan di Meksiko, 10 Orang Tewas Termasuk Anak-anak"
(sym/fem)