Pemerintah Kota Surabaya melakukan uji coba pembayaran parkir non tunai pada 1 Februari 2024. Sekarang, warga bisa bayar parkir dengan QRIS di 1.370 titik.
Namun, penerapan ini merupakan uji coba yang dibarengi dengan pembayaran tunai. Sehingga masyarakat dapat memilih metode pembayaran apa yang digunakan.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan penerapan parkir QRIS di Kota Pahlawan ini untuk mengukur sikap warga. Apakah cenderung memilih QRIS atau masih banyak yang memilih tunai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada dua penilaian. Bila warga lebih banyak memilih bayar parkir dengan QRIS berarti masyarakat Surabaya sudah siap dengan teknologi. Sebaliknya bila warga masih cenderung memilih bayar parkir tunai.
"Warga Surabaya siap apa nggak (pakai barcode). Saya ingin coba, warga Surabaya siap apa nggak, karena nggak semuanya punya m-banking. Saya mau lihat banyak yang bayar manual atau gimana? Ini akan kami lihat," kata Eri, Senin (29/1/2024).
Eri ingin melihat fakta di lapangan warga Surabaya cenderung ke mana? Sehingga nantinya akan dilakukan evaluasi dan menerapkan pembayaran yang lebih memudahkan warga.
"Saya ingin cari yang benar yang mana, jukir ngomong karcis atau warga bilang kudu nontunai tak lakoni. Tapi kalau nggak ketemu, ya wargane sing durung siap (belum siap). Nanti kami akan tahu dan bisa melakukan evaluasi," jelasnya.
Untuk itulah selain penerapan QRIS yang mungkin akan menjadi kendala, warga masih bisa memakai metode lain dalam membayar parkir. Karena selain QRIS, ada e-money, voucher, parkir langganan dan karcis.
"Kalau banyak yang nggak bawa QRIS mosok tak terusno (Masak tak teruskan)? Mungkin akan evaluasi, oh ternyata masih bisa berbayar QRIS silahkan, uang silahkan, bisa parkir berlangganan. Saya ingin membuktikan warga Surabaya siap apa nggak," katanya.
Sistem pembayaran nontunai dengan QRIS di 1.370 titik parkir pada 1 Februari akan tetap dilakukan. Sementara pilihan pembayaran paekir itu diterapkan, Pemkot Surabaya akan melakukan evaluasi kepada pengguna jasa.
"Tiga Hari ke depan kami lihat dulu setelah tanggal 1 Februari, pakai semuanya (metode pembayaran parkir). Nanti dilihat ada nggak yang pakai uang, kalau banyak yang pakai uang ya berarti tepok jidat iki. Ayo dievaluasi nggak pake QRIS boleh, pake uang (boleh)," ujarnya.
(wkn/wkn)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit
Skandal 'Miss Golf' Gemparkan Thailand, Biksu-biksu Diperas Pakai Video Seks