Museum Patiayam Kudus Mau Dikembangkan, tapi Terkendala Lahan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Museum Patiayam Kudus Mau Dikembangkan, tapi Terkendala Lahan

Dian Utoro Aji - detikTravel
Selasa, 30 Jan 2024 11:40 WIB
Pj Bupati Kudus Hasan Chabibie saat berkunjung ke Museum Situs Purbakala Patiayam Kudus, Senin (29/1/2024).
Museum Purbakala Patiayam (Dian Utoro Aji/detikJateng)
Kudus -

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus, Jawa Tengah punya sejumlah catatan terkait pengembangan Museum Situs Purbakala Patiayam . Pasalnya, dinas terkendala tanah karena masih menyewa dengan pemerintah desa setempat.

Fakta ini terungkap saat Pj Bupati Kudus Hasan Chabibie bersama rombongan melakukan kunjungan ke Museum Situs Purbakala Patiayam yang berada di Desa Terban Kecamatan Jekulo, Senin (29/1). Hasan didampingi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus Mutrikah melihat koleksi hewan purba yang ada di museum.

Museum yang menyimpan puluhan ribu fosil hewan purbakala itu memang kondisinya masih sederhana. Baru ada dua bangunan yang digunakan sebagai tempat pameran dan menyimpan fosil hewan purba mulai dari darat, laut, dan rawa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari sisi keamanan pun di lokasi bangunan museum tidak ada pagar tinggi. Hanya pagar seadanya yang lokasi museum berjarak dengan kantor Desa Terban.

Mutrikah mengaku berharap agar museum purbakala tersebut dikenal sampai tingkat dunia. Namun dia mengakui ada beberapa kendala untuk membangun museum situs purbakala tersebut.

ADVERTISEMENT

Pertama soal anggaran. Menurutnya dinas terkendala anggaran jika tergantung hanya bersumber anggaran dari Pemkab Kudus.

"Harapan saya memang tingkat dunia, tapi memang saya sampaikan kita membangun ini kita butuh sarana prasarana, kemudian akses seperti apa. Kita perlu menyiapkan semuanya itu dengan anggaran, saya tidak mungkin hanya menganggarkan APBD tapi juga pengen melakukan terobosan DAK visit dari kementerian," jelas Mutrikah ditemui di lokasi, Senin (29/1/2024).

Selama ini lahan museum berstatus sewa

Selanjutnya Mutrikah mengaku terkendala dengan sewa tanah. Menurutnya pihak museum selama ini menyewa tanah Pemdes Terban untuk digunakan sebagai lokasi museum. Padahal, kata dia, untuk mendapatkan bantuan dana alokasi khusus dari Kementerian Kebudayaan harus memiliki tanah sendiri.

"Tapi masih ada satu kendala tanah yaitu belum tanah kita, kita masih sewa. Padahal syarat untuk mendapatkan dana alokasi khusus tanahnya tanah kita, ke depan kami akan mengusulkan bagaimana museum ini tanahnya milik pemkab," jelasnya.

Menanggapi hal tersebut Pj Bupati Kudus Hasan Chabibie mengaku telah menelepon langsung Sekretaris Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI. Dia berharap agar ada perhatian langsung dari pusat.

"Tadi saya telepon Pak Sekretaris Dirjen Kebudayaan Pak Fitra, Insyaallah nanti tidak lama tim Dirjen kebudayaan juga visit ke sini akan berbicara lebih luas terkait dengan pengembangan museum yang ada di Patiayam ini," jelas Hasan ditemui di museum.

"Semoga dengan adanya relasi yang baik ini teman-teman kebudayaan dengan Disdikpora maupun nanti dirjen kebudayaan agar membuat tata kelola museum ini lebih baik lagi dan memberikan manfaat," dia melanjutkan.

Hasan mengatakan terdapat 10.147 fragmen di situs purbakala Patiayam, dengan sekitar 200 fragmen di antaranya disimpan di museum. Hasan berharap agar museum tersebut dikenal lebih banyak orang.

"Saya harapkan dari museum ini, satu lebih bisa dikenal banyak orang lagi. Tentu dengan penyampaian informasi, lalu dengan fakta-fakta dan stakeholder yang lain lebih banyak berkunjung kemari agar melihat kekayaan informasi yang ada di museum ini," jelasnya.

"Kedua adalah tata kelola museum ini sendiri diharapkan lebih baik sehingga orang ke sini lebih nyaman, dan tentu menarik orang banyak ke Museum Patiayam," Hasan melanjutkan.


Artikel ini telah tayang di detikJateng




(sym/sym)

Hide Ads