16 Peziarah Tersesat di Gunung Gede Pangrango, Begini Kronologinya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

16 Peziarah Tersesat di Gunung Gede Pangrango, Begini Kronologinya

Rizky Adha Mahendra - detikTravel
Selasa, 30 Jan 2024 16:05 WIB
13 orang hilang di Gunung Gede Pangrango berhasil ditemukan.
Foto: 16 Peziarah yang tersesat berhasil ditemukan tim SAR (Istimewa/dok tim SAR)
Bogor - 16 Peziarah dilaporkan tersesat di Gunung Gede Pangrango. Beruntung mereka berhasil ditemukan oleh tim SAR. Begini kronologi hilangnya 16 orang itu:

Staf Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Jalaludin menjelaskan, 16 peziarah tersebut berangkat ke Gunung Gede-Pangrango pada Sabtu (27/1) sekitar pukul 15.00 WIB.

"Titik awal 16 orang survivor mendaki Kampung Pondok Menteng RT 01 RW 01 Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, menuju ke tempat ziarah. Para survivor sedang melakukan ziarah ke Gunung Pangrango," kata Jalaludin dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (29/1/2024).

Kronologi Hilangnya 16 Peziarah di Gunung Gede Pangrango

Minggu (28/1)
Pukul 03.00 WIB Peziarah Turun Gunung

Pada Minggu (28/1) sekitar pukul 03.00 WIB, mereka selesai melaksanakan ziarah kemudian turun untuk pulang. Namun, di tengah perjalanan itu ada 3 orang yang terpisah.

"Di tengah perjalanan 3 orang terpisah dan tersesat dari rombongan," katanya.

Minggu (28/1)
Pukul 16.30 WIB Peziarah Mengabari Tersesat

Pada Minggu (28/1) sore, salah satu survivor berkomunikasi dengan keluarganya. Dia mengabari bahwa mereka tersesat.

"Hari Minggu 28 Januari 2024 pukul 16.30 WIB survivor mengabarkan ke keluarga melalui WhatsApp bahwa mereka tersesat," kata Jalaludin.

Para hari itu Tim SAR melakukan pencarian tapi tidak membuahkan hasil karena kondisi cuaca gelap.

Senin (29/1)
Pukul 10.30 WIB Peziarah Ditemukan

Pencarian dilanjutkan pada Senin (29/1) pagi. Pencarian membuahkan hasil, seluruh peziarah ditemukan selamat.

"Pada hari Senin pukul 10.00 WIB korban ditemukan di Pasir Pogor RT 01 RW 01 Cesa Cileungsi, Kecamatan Ciawi, yang berjarak Β± 4 km dari pos security Pasir Pogor," katanya.

Kapolsek Ciawi Kompol Agus Hidayat mengatakan, total ada 16 orang peziarah yang sempat tersesat. Dua orang di antaranya anak-anak.

Berikut Daftar 16 Peziarah Tersebut:

1. Ateng Muhdi aliass Mumuh (56), warga RT 01 RW 03 Desa Cibedug, Kecamatan Ciawi
2. H. Farid (50), warga RT 02 RW 03 Desa Citapen, Kecamatan Ciawi
3. Ade Bagja (47), warga Kampung Menteng RT 02 RW 03 Desa Citapen, Kecamatan Ciawi
4. Dedi Saepulloh (45), warga Kampung Loji RT 05 RW 02 Desa Cileungsi, Kecamatan Ciawi
5. Yanwar (41), warga RT 03 RW 03 Desa Ciherang Pondok, Kecamatan Caringin
6. Riza Maha Putra (12), warga RT 03 RW 03 Desa Ciherang Pondok, Kecamatan Caringin
7. Syahroni (46), warga RT 04 RW 01 Desa Citapen, Kecamatan Ciawi
8. Helmi (39), warga Pusdik Megamendung, Kecamatan Megamendung
9. Farhan (23), warga Kampung Loji RT 05 RW 02 Desa Cileungsi, Kecamatan Ciawi
10. Syarifudin (47), warga Kampung Loji RT 10 RW 02 Desa Cileungsi, Kecamatan Ciawi
11. Iyan Mulyana (43), warga Kampung Loji RT 04 RW 02 Desa Cileungsi, Kecamatan Ciawi
12. Asep (40), warga Kampung Loji RT 06 RW 02 Desa Cileungsi, Kecamatan Ciawi
13. Andi Rahman (21), warga Kampung Loji RT 06 RW 02 Desa Cileungsi, Kecamatan Ciawi
14. Dedi Supriadi (48), warga Kampung Loji Loji RT 10 RW 02 Desa Cileungsi, Kecamatan Ciawi
15. Indra (40), warga Desa Seuseupan, Kecamatan Ciawi
16. Akbar (7), warga Desa Citapen, Kecamatan Ciawi

"Saat ini para pendaki sudah dalam penanganan tim medis dan akan dipulangkan ke rumah sesuai alamat masing-masing dan semua dalam keadaan baik," kata Agus.


Para Peziarah Masuk Jalur Pendakian Ilegal

Sementara itu, Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango, Sapto Aji Prabowo mengatakan, para peziarah diketahui mendaki lewat Kulah Dua, Cigudeg, Kabupaten Bogor, pada Sabtu (27/1). Jalur ini sendiri merupakan jalur pendakian yang ilegal.

"Masuknya lewat Kulah Dua Cibedug, itu bukan jalur biasa, bukan jalur pendakian," kata Sapto.

Para pendaki ini masuk ke Gunung Gede-Pangrango melalui jalur ilegal. Kawasan TNG Gede-Pangrango sendiri sebetulnya masih ditutup bagi pendaki dan wisatawan sejak 31 Desember 2023.

"Benar, ditutup sampai 31 Maret 2024. (Penutupan) rutin awal tahun melakukan penutupan dalam rangka perbaikan ekosistem dan pembersihan kemudian karena cuaca juga masih ekstrem," pungkas Sapto Aji.


------

Artikel ini telah naik di detikJabar.




(wsw/wsw)

Hide Ads