Berantakan Sudah, Liburan Kacau Gegara Tiket Dibatalkan Maskapai

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Berantakan Sudah, Liburan Kacau Gegara Tiket Dibatalkan Maskapai

Syanti Mustika - detikTravel
Selasa, 30 Jan 2024 17:35 WIB
Wide-angle view of a modern aircraft gaining the altitude outside the glass window facade of a contemporary waiting hall with multiple rows of seats and reflections indoors of an airport terminal El Prat in Barcelona
Ilustrasi (Getty Images/iStockphoto/skyNext)
Tokyo -

Seorang perawat sedih karena liburan yang sudah lama dirancangnya gagal total. Penyebabnya, tiket dibatalkan sepihak oleh maskapai penerbangan.

Rois Porter, perawat yang gagal liburan itu, membeli tiket pesawat British Airways ke ke Jepang. Dia sangat bersemangat karena di Jepang liburan itu akan menjadi momen pertemuan dengan teman-teman yang sudah lama tidak dijumpainya.

Tetapi, harapannya untuk pelesiran di negeri sakura pupus. Di detik-detik terakhir keberangkatan, British Airways mengeluarkannya dari daftar penumpang ke Tokyo. British Airways beralasan menjual tiket lebih banyak daripada kuota penumpang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tragisnya, kabar itu diterima Porter setelah sampai di Bandara Heathrow, London pada 20 September 2023. Staf British Air menawarkan solusi untuk menerbangkannya dengan pesawat lain, tetapi transit lebih dulu di Hong Kong.

Imbasnya, liburan Porter terpotong oleh durasi perjalanan yang lebih panjang. Lalu maskapai juga menawarkan Porter voucher 50 euro atau sekitar Rp 856 ribu sebagai permintaan maaf.

ADVERTISEMENT

Dengan imbalan itu, dia ditinggal di bandara dan mau tidak mau harus menggunakan pesawat lain untuk ke Jepang.

"Saya sudah memesan semuanya setahun sebelumnya. Saya seorang perawat jadi cukup sulit untuk mendapatkan hari libur. Bahkan, semakin sulit dan mahal karena ini pergi ke Jepang. Saya merencanakan ini semua sebelum lockdown, tetapi saat itu tidak mungkin. Jadi, perjalanan ini telah direncanakan selama tiga tahun," katanya.

"Pada dasarnya saya memohon kepada maskapai untuk mengizinkan saya naik pesawat. Mereka sangat blak-blakan dan tidak mempunyai belas kasihan. Saya tidak mengerti mengapa mereka menjual terlalu banyak tiket... Saya seharusnya tiba pada pukul 08.00 keesokan harinya, tapi malah baru sampai pada pukul 20.00 keesokan harinya," dia menambahkan.

"Saya menulis semua ini di bandara dan menyampaikan keluhan. Saya sangat bingung dan stres, tidak jelas apa yang terjadi pada hari itu atau ke mana saya harus pergi. Itu adalah awal yang buruk dari perjalananku. Sudahlah, seluruh liburanku hancur," katanya kepada EdinburghLive.

Porter juga menilai kompensasi dari maskapai senilai 50 euro tidak cukup. Dia juga mengeluhkan buruknya komunikasi dari maskapai saat menangani masalah pada tiketnya.

Dalam prosesnya, dia tetap terbang kendati liburannya terpotong. Dia bisa bertemu dengan teman-temannya di Jepang.

Maskapai British pun menanggapi cerita ini dan sedang berusaha menghubungi Porter.

"Kami menghubungi pelanggan untuk meminta maaf atas ketidaknyamanan ini dan menyelesaikan masalah ini," kata maskapai.




(sym/wsw)

Hide Ads