Bocah laki-laki berusia dua tahun asal Inggris bikin sejarah. Dia disebut-sebut sebagai orang termuda yang pernah menginjakkan kaki di Base Camp Everest.
Melansir Stuff.co.nz, Rabu (31/1/2024), bocah laki-laki itu adalah Carter. Ia berhasil menuju ke South Base Camp Gunung Everest yang terletak 5.964 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Karena masih balita, Carter tak sendirian untuk mencapai base camp legendaris itu. Ia berhasil mencapai titik tersebut bersama ayahnya, yakni Ross Dallas (35) dan ibunya yakni Jade (31). Carter digendong oleh orang tuanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keberhasilan itu membuat Carter menjadi salah satu dari sekitar 40 ribu pendaki mencapai South Base Camp di Nepal setiap tahunnya. Sebagian besar pendaki memang sengaja untuk melakukan perjalanan hingga base camp itu, cuma 800 orang yang mendaki gunung setinggi 8848 mdpl setiap tahunnya.
Sebelum Carter, orang termuda yang mencapai South Base Camp adalah anak berusia empat tahun dari Republik Ceko.
Keluarga yang terdiri dari tiga orang ini tiba di base camp pada Rabu (25/10/2023). Keluarga itu berasal dari Glasgow dan sedang dalam perjalanan satu tahun mengelilingi Asia.
"Carter berhasil mengatasi hal ini lebih baik daripada saya dan ibunya. Kami berdua mengalami sedikit mabuk ketinggian tetapi dia benar-benar baik-baik saja," ujar sang Ayah, Dallas.
"Ada dua petugas medis di desa-desa sebelum base camp dan mereka memeriksa darahnya untuk memastikan bahwa dia baik-baik saja, hasilnya jauh lebih baik daripada kami. Mereka kagum dengan kondisi Carter!," Dallas menambahkan.
Dalam pendakian itu, Dallas menyiapkan jaket dan dua kantong tidur. Namun begitu, ia berujar pendakian yang mereka lakukan awalnya dari keisengan. Bahkan, Dallas dan Jade hanya menggunakan sepatu olahraga biasa untuk mendaki.
"Dalam waktu 24 jam setelah mendarat di Kathmandu, kami memulai pendakian," katanya.
Pendakian ke South Base Camp bukannya tanpa risiko. Setiap tahun sekitar tiga sampai lima orang meninggal saat mencoba menggapai titik itu.
Bahkan, pada tahun 2017, mantan tentara Gurkha Inggris, Min Bahadur Serchan, meninggal dunia di Everest Base Camp ketika mencoba merebut kembali gelarnya sebagai orang tertua yang mendaki ke puncak gunung. Dia berusia 85 tahun pada saat itu dan dilaporkan menderita serangan jantung.
Dallas mengatakan bahwa dia, putranya, dan ibu Carter, yang merupakan seorang mantan petugas perumahan, kendati menyebut pendakian itu hanya iseng bukan berarti mereka tidak memilliki persiapan sama sekali. Secara teratur, mereka mempraktikkan teknik pernapasan dan menceburkan diri mereka ke dalam rendaman air dingin.
Keluarga itu memulai perjalanan selama satu tahun pada bulan Agustus 2023. Dalam kurun waktu itu, mereka menyewakan rumah mereka di Skotlandia selama mereka berada di luar negeri.
Sejak keberangkatan itu, mereka telah mengunjungi berbagai destinasi eksotis termasuk Sri Lanka, Maladewa, serta Nepal. Ulang tahun Carter dihabiskan di Universal Studios di Singapura, kemudian mereka melanjutkan merayakan Natal di Penang, Malaysia.
Dallas mengatakan bahwa putranya telah mendapatkan manfaat dari belajar tentang budaya yang berbeda dan sekarang senang mendengar adzan.
"Senang karena ia telah terpapar dengan budaya yang berbeda," ujarnya.
"Dia akan mengatakan 'sawadika' dan 'namaste' dia belajar bahasa," dia menambahkan.
"Kami senang bahwa ia telah terpapar dengan budaya yang berbeda dan telah bermain dengan semua anak-anak di desa-desa kecil, hal ini benar-benar membuka pikirannya. Kami berharap kami dapat menginspirasi orang lain untuk pergi keluar dan melihat dunia nyata. Itu jauh lebih baik daripada hanya pergi ke Tenerife," kata dia.
(wkn/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum