Awal tahun 2023, kabar duka datang dari Nepal dimana pesawat Yeti Airlines jatuh dan menewaskan puluhan penumpang. investigasi dari penyebab kecelakaan pun terungkap.
Pada tanggal 15 Januari 2023, pesawat Yeti Airlines yang membawa 72 orang dengan rincian empat awak dan 68 penumpang terbang dari ibu kota Kathmandu ke Pokhara. Pesawat jatuh saat akan mendarat dan hampir saja masuk jurang.
Dilansir dari ABC News, Jumat (29/12/2023) investigasi dari kecelakaan awal tahun tersebut pun telah membuahkan hasil. Penyebabnya, karena pilot keliru mematikan aliran listrik yang mengakibatkan gangguan aerodinamis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dipak Prasad Bastola, seorang insinyur penerbangan dan anggota panel investigasi, mengatakan karena kurangnya kesadaran dan kurangnya prosedur operasi standar, pilot telah menempatkan tuas kondisi, yang mengontrol tenaga, pada posisi 'feathering', alih-alih memilih tuas penutup.
Hal ini menyebabkan mesin berjalan diam dan tidak menghasilkan daya dorong. Namun karena momentumnya, pesawat ART 72 ini terbang hingga 49 detik sebelum menyentuh tanah.
Kecelakaan Yeti Airlines ini pun menambah deretan kecelakaan paling mematikan di Nepal sejak 1992. Di tahun ini Airbus A300 milik Pakistan International Airlines jatuh di lereng bukit saat mendekati Kathmandu, menewaskan 167 orang di dalamnya.
Hampir 350 orang tewas sejak tahun 2000 dalam kecelakaan pesawat atau helikopter di Nepal, negara yang menjadi rumah bagi delapan dari 14 gunung tertinggi di dunia, termasuk Everest. Salah satu penyebab lainnya adalah adanya perubahan cuaca mendadak dapat menyebabkan kondisi berbahaya.
Uni Eropa telah melarang maskapai penerbangan Nepal memasuki wilayah udaranya sejak tahun 2013, dengan alasan masalah keamanan.
(sym/wsw)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia