Jawa Barat mau mengejar ketertinggalan dengan Jawa Timur soal pariwisata. Jawa Barat memang masih kalah dibanding Jawa Timur soal ini.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, Jawa Barat berada di urutan kedua mengenai perjalanan wisata yakni mencapai 128,6 juta orang. Jumlah itu, ada di bawah Jawa Timur yang mencapai 158,1 juta orang.
Karena itu, Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin ingin agar jumlah perjalanan wisata di Jabar bisa meningkat. Bey meyakini dirinya dibantu Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) mampu memperbaiki tingkat perjalanan wisata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masih kalah dengan Jawa Timur dengan capaian perjalanan wisata sebanyak 158,1 juta. Jadi, mudah-mudahan dengan saya sebagai Pj Gubernurnya dan Pak Herman Muchtar terpilih kembali sebagai Ketua GIPI (Jabar), kita bisa menjadi peringkat pertama," kata Bey, Rabu (31/1) lalu.
Bey mengungkapkan, keinginan untuk menjadi daerah dengan jumlah perjalanan wisata tertinggi di RI bukan target yang mustahil. Selain Jabar memiliki potensi pariwisata kelas atas, akses untuk mendukung hal itu juga telah tersedia.
Menurutnya, kehadiran kereta cepat Whoosh, Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati hingga KA Papandayan (Jakarta-Garut) dan KA Pangandaran (Jakarta-Banjar) semakin memudahkan wisatawan untuk datang.
Bey berharap, GIPI bisa menginisiasi dihadirkannya akses penghubung dari Kota Banjar menuju Pangandaran. Dengan begitu, dia yakin sektor pariwisata di Jabar akan berkembang pesat ke depannya.
"Tinggal Pak Herman bagaimana bisa melakukan koordinasi untuk menghadirkan kereta feeder atau shuttle, dari Banjar menuju Pangandaran," ujar Bey.
"Untuk kereta yang Pangandaran sebetulnya untuk di Tasikmalaya sangat baik. Jadi, waktu hari pertama saya jalan, tinggi peminatnya dari Jakarta ke Tasik. Sehingga saya optimis ada pencapaian ke depan," imbuhnya.
Sementara itu, Herman Muchtar yang baru terpilih sebagai Ketua GIPI Jabar periode 2024-2029 menambahkan, untuk meningkatkan perjalanan wisata di Jabar, dirinya akan mendorong pengoptimalan Bandara Kertajati. Dia menginginkan semua maskapai bisa tersedia di bandara tersebut.
"Bandara Kertajati menjadi salah satu pendorong utama dalam lalu lintas wisatawan yang datang ke Jawa Barat. Untuk itu, perlu kita dorong terus supaya lebih maksimal dalam beroperasi," ucap Herman.
-----
Artikel ini telah naik di detikJabar.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol