Insiden kecelakaan kembali menimpa kapal pinisi yang beroperasi di Labuan Bajo. Diketahui bahwa kapal yang terbakar ini membawa turis dan belum mengantongi izin.
Kapal pinisi, Carpe Diem, terbakar di perairan Pulau Siaba, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), sore tadi. Kapal wisata itu mengangkut dua turis asal Kanada dan empat kru.
Kepala Pos SAR Labuan Bajo Edi Suryono mengatakan kapal itu terbakar dalam perjalanan dari Pulau Komodo ke Pelabuhan Labuan Bajo. Kapal terbakar karena mengalami korsleting di bagian mesin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Informasi terakhir penyebab kebakaran korsleting. Kejadian jam tiga sore tadi," ungkap Edi, Sabtu (3/2/2024).
Ia mengatakan turis dan kru kapal berhasil selamat. Mereka dievakuasi oleh kapal wisata lain ke pelabuhan Labuan Bajo.
Baca juga: LC di Labuan Bajo akan Dikenai Pajak 40% |
Ada dua wisatawan mancanegara asal Kanada yang menumpang kapal itu, yakni Kevin Stewart (64) dan Raureen Elaine (60). "Turis sudah diamankan, sudah di hotel," kata Edi.
Kapal pinisi belum berizin
Kapal pinisi Carpe Diem yang terbakar di perairan Pulau Siaba, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (3/2) sore belum mengantongi surat persetujuan berlayar (SPB) atau izin berlayar dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Labuan Bajo.
Kepala KSOP Kelas III Labuan Bajo Stephanus Risdiyanto mengatakan pelayaran kapal pinisi Carpe Diem tidak teregistrasi di data syahbandar. Dengan demikian, kata dia, kapal tersebut tidak mengantongi SPB dari KSOP Labuan Bajo.
"Ya (Kapal pinisi Carpe Diem tidak mengantongi SPB dari KSOP Labuan Bajo)," ungkap Stephanus, Sabtu malam.
Setiap kapal wisata maupun kapal lainnya yang berlayar di perairan Labuan Bajo wajib melakukan clearance out untuk mendapatkan SPB dari KSOP sebelum berlayar.
Baca artikel detikBali
(msl/msl)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol