Kue Keranjang khas Imlek Ternyata Dibuat untuk Menyogok Para Dewa

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kue Keranjang khas Imlek Ternyata Dibuat untuk Menyogok Para Dewa

CNBC Indonesia - detikTravel
Rabu, 07 Feb 2024 12:05 WIB
Kue Keranjang Imlek
Foto: Ilustrasi kue keranjang khas Imlek (Getty Images/iStockphoto/Ika Rahma)
Jakarta -

Tahun Baru Imlek tak bisa dilepaskan dengan kue keranjang. Tahukah kamu, awalnya kue tersebut diciptakan untuk 'menyogok' para dewa.

Tak lengkap merayakan Imlek tanpa kue keranjang. Kue yang juga disebut nian gao terbuat dari tepung ketan dan gula sebagai bahan bakunya, mirip seperti dodol.

Ada sebuah legenda yang dipercaya sebagai asal usul kue keranjang menjadi hidangan khas Imlek. Siapa sangka, kue ketan manis ini awalnya dibuat sebagai persembahan licik alias sogokan untuk Dewa Dapur, yang diyakini bersemayam di setiap rumah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip China Highlights, cerita rakyat di China menyebut bahwa di setiap penghujung tahun, ada Dewa Dapur yang bertugas membuat "laporan tahunan" kepada Kaisar Giok.

Untuk mencegah Dewa Dapur menjelek-jelekkan rumah mereka, orang-orang menawarkan Nian Gao atau kue keranjang sebagai imbalan untuk 'penutup mulut'.

ADVERTISEMENT

Konon, ini juga yang menjadi alasan mengapa kue keranjang terbuat dari tepung ketan yang lengket. Tekstur lengket sengaja dibuat untuk membuat mulut Dewa Dapur sulit terbuka, sehingga tak bisa melaporkan hal-hal yang buruk kepada Kaisar Giok.

Sumber lain menyebut, nian gao dipercaya sudah ada sejak 2.000 tahun yang lalu. Setelah Kalender China diciptakan pada Dinasti Zhou (abad ke-11 SM - 256 SM), orang Tionghoa mulai memiliki konsep "tahun".

Sejak saat itu, orang mempersembahkan nian gao sebagai persembahan kepada dewa dan leluhur mereka. Pada masa Dinasti Tang (618-907 M), nian gao menjadi makanan tradisional China yang dimakan selama Festival Musim Semi.

Kemudian, pada masa Dinasti Qing (1636-1912), nian gao berkembang menjadi makanan ringan rakyat yang biasa dimakan sepanjang tahun, tetapi tetap menjadi suguhan khusus untuk festival tersebut.

Kue keranjang atau nian gao sendiri melambangkan kemakmuran. Kata 'nian gao' terdengar seperti bermakna 'semakin tinggi dari tahun ke tahun'.

Karena itu, kue ini melambangkan peningkatan diri dari tahun ke tahun, baik dalam pekerjaan, bisnis, keluarga dan pendidikan.

Untuk alasan tersebut, mengonsumsi kue keranjang selama periode Tahun Baru Imlek dianggap akan membawa keberuntungan bagi siapa saja yang memakannya.

Kue keranjang sebenarnya dijual sepanjang tahun. Namun pada Tahun Baru Imlek, penjualan kue ini meroket tajam. Sebab, kue keranjang disebut dapat menyatukan keluarga, memperkuat ikatan persaudaraan, serta mencegah mereka mengatakan sesuatu yang buruk saat sedang makan bersama.


------

Artikel ini telah tayang di CNBC Indonesia.




(wsw/wsw)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Rekomendasi Liburan Long Weekend Imlek
Rekomendasi Liburan Long Weekend Imlek
30 Konten
Sudah punya rencana liburan untuk merayakan Tahun Baru Imlek 2024 belum? Long weekend ini bisa menjadi kesempatan sempurna untuk menghabiskan waktu bersama orang-orang terkasih.
Artikel Selanjutnya
Hide Ads